Tampilkan postingan dengan label Bank Karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bank Karya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 November 2022

METODE “FIND-IT” GUNA MENGHADAPI PENDIDIKAN ERA 5.0

 Education is the most powerful weapon we can use to change the world

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah

dunia”

Nelson Rolihla Mandela


Berkaca dari kutipan di atas, meunjukkan bahwa pendidikan merupakan

aspek yang paling berpengaruh untuk merubah suatu peradaban. Sebagaimana

tertuang dalam Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1989 pasal 4 tujuan dari

pendidikan ialah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk itu kita tidak boleh meremehkan peraan

pendidikan di suatu negara. Lalu bagaimana dengan kondisi pendidikan di

Indonesia? Apa saja tantangan pendidikan di Indonesia? Dan apa saja strategi yang

perlu diupayakan untuk mengapai pendidikan yang maksimal dan berkualiatas?

Diterangkan dalam buku yang berjudul “Peluang & Tantangan Pendidikan

Abad 21” (PTPA 21) yang diterbitkan oleh Sampoerna School of Education (SSE) ,

Paulina Panen menyebutkan tiga tantangan pendidikan abad 21. Tantangan tersebut

antara lain globalisasi, keberpihakan siswa dan minat belajarnya, serta

perkembangan teknologi yang pesat. Ketiga hal yang disebutkan menunjukkan

bahwa pendidikan yang bertumpu pada pemberian pengetahuan dan keterampilan

kepada siswa di dalam kelas sudah dianggap kurang menarik. Isi dan materi belajar

saat ini sudah tidak relavan di tenga era globalisasisaat ini. Pendidikan harus

dirancang untuk memfasilitasi dan menjamin kualitas siswa. Artinya metode belajar

klasik dengan sudah patut diperhitungkan keefektivannya.


Pendidikan era Revolusi Industri 4.0 bertumpu pada 10 kompetensi , yaitu

bisa memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreatif, memanajemen

manusia, mampu bersosialiasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, kemampuan

menilai dan mengambil keputusan, berorientasi mengedepankan pelayanan,

kemampuan negosiasi, serta fleksibilitas kognitif. 10 Kemampuan ini juga relevan

dalam menghadapi Society 5.0. Hadirnya Era society 5.0 sebagai solusi dari

Revolusi 4.0 yang dikhawatirkan akan mengakibatkan terdegredasinya moral dan

karakter manusia. Di era Society 5.0 ini nilai karakter harus dikembangkan, empati

dan toleransi harus dipupuk seiring dengan perkembangan kompetensi berfikir kritis,

inovatif, dan kreatif. Era Society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya

dan ruang fisik menjadi satu sehingga semua hal menjadi mudah dengan dilengkapi

kecerdasan buatan tanpa mengesampingkan sisi kemanusiaan.


Di Indonesia, Kementerian Pendidikan menerbitkan kurikulum yaitu sistem

perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu

lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. Kurikulum pendidikan ini juga beberapa kali mengalami

perubahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan guna mencapai tujuan

pendidikan. Sejak kemerdekaan sampai sekarang, kurikulum pendidikan di Indonesia

sering kali berubah, terhitung sudah sebanyak 10 kali. Sistem kurikulum terakhir

yang berlaku yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang

menekankan pada empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek

keterampilan, aspek sikap, dan aspek perilaku.


Meskipun kurikulum ini dinilai sudah sempurna, namun pada kenyataannya

masih terdapat celah di dalamnya. Kurikulum ini dinilai kurang karena sistem

penilaiannya dinilai rumit. Model penilaian yang diharapkan mampu membantu

meningkatkan potensi siswa malah justru berbalik menjadi kendala. Dalam

kurikulum 2013, guru harus melakukan tiga set penilaian terhadap siswa, antara lain

penilaian sikap, penilaian kognitif, dan penilaian keterampilan. Hal ini memunculkan

masalah baru dalam dunia pendidikan yakni tenaga pendidik yang rata-rata sudah

berusia lanjut tidak memahami bagaimana sistem penilaian tersebut. Sehingga

pemerintah harus memberikan solusi baru atau menyempurnakan kekurangan dari

kurikulum tersebut. Dengan kurikulum baru tahun 2022 pemerintah berharap dapat

menghasilkan pendidikan yang berkualitas sehingga mampu mengakomodir

perubahan zaman dengan menekankan pada aspek pengembangan softskill dan

hardskill.


Pendidikan di era society 5.0. menekankan pada pentingnya karakter, moral,

dan keteladanan serta pengembangan soft skill dan hard skill kepada siswa. Era

society berusaha menyeimbangan antara mesin dan kecerdasan manusia. Softkill dan

hardskill perlu dikembangkan karena tidak bisa digantikan oleh teknologi mesin. Era

society membutuhkan capaian 4C yaitu, Critical Thinking (berpikir kritis dalam

menyelesaikan masalah), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi),

Collaboration (kemampuan bekerja sama), dan Creativity (kreativitas). Untuk

menghadapi era society 5.0, pemerintah menyiapkan kurikulum 2022 yaitu dengan

pola pendidikan yang lebih terrfokus pada materi dasar dan tidak terlalu padat agar

guru memiliki waktu lebih untuk pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Ada dua bagian penting dalam Kurikulum 2022 yakni kegiatan tatap muka

dalam kelas dan kegiatan proyek yang dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar

Pancasila. 20-30 % dari jam pelajaran dialokasikan untuk kegiatan praktik langsung

dilapangan. Satuan pendidikan diberi keleluasaan dalam mengatur waktu

pelaksanaan pelajaran. Untuk menunjang kurikulum baru 2022 yang menekankan

pada praktik lapangan, pemupukan karakter, dan kolaborasi, perlu adanya inovasi

model belajar “Find-It” yang artinya “menemukan”. Dalam sistem pembelajaran ini

siswa akan dituntun untuk menemukan tipe kecerdasan mereka sehingga mampu

mengembangkan softskill dan hardskill yang dimiliki. Mengadopsi sistem

pendidikan di Finlandia yang memasukkan sistem orientasi belajar, sistem

pembelajaran Find-It hanya akan menuntut siswa untuk belajar mengenai Ilmu

Pengetahuan Alam dan Sosial, Matematika, dan Bahasa, selama satu tahun ditahun

pertama mereka masuk sekolah. Kemudian di tahun berikutnya, mereka akan

dikelompokkan berdasarkan tipe kecerdasan masing-masing. Di setiap kelas akan

disediakan satu orang psikolog yang membantu mereka menemukan tipe kecerdasan

mereka. Ada beberapa tipe kecerdasan yang ada pada setiap individu, antara lain :

1. Kecerdasan Verbal-Linguistik (Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan

kata-kata, baik lisan maupun tertulis)

2. Kecerdasan logika-matematika (Berkaitan dengan kemampuan mengolah angka

dan kemahiran menggunakan logika.)

3. Kecerdasan spasial (kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat

serta mengubah penangkapannya ke dalam bentuk lain seperti dekorasi, arsitektur,

lukisan, dan patung)

4. Kecerdasan gerak-kinestetik (kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh

untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan mempergunakan tangan

untuk mencipta atau mengubah sesuatu).

5. Kecerdasan musikal (kemampuan menangkap bunyi-bunyian, membedakan,

menggubah, dan mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang

bernada dan berirama.orang)

6. Kecerdasan intrapersonal (Berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti

perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan membedakan ragam emosi,

menandainya, dan menggunakannya untuk memahami dan membimbing tingkah

laku sendiri)

7. Kecerdasan interpersonal (kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan

orang lain, berempati, mengorganisasi kelompok, berteman, dan bersosialisasi).

Kecerdasan naturalis (Berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan

mengklasifikasikan flora dan fauna, serta hal-hal di alam, serta peka terhadap alam

dan lingkungan).

8. Kecerdasan eksistensial (Kemampuan seseorang menempatkan diri dalam lingkup

kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib dunia jasmani dan

kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian).

Metode pembelajaran Find-It ini akan membantu siswa dalam menemukan

tipe kecerdasan mereka sehingga pendidik akan memberikan pelajaran sesuai dengan

yang mereka butuhkan. Dengan begitu, soft skill dan hard skill siswa akan terasah

sesuai dengan tujuan kurikulum 2022 yang menekankan pada kemampuan sofskill

dan hard skill dalam menghadapi pendidikan di era society 5.0


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


RUMAH IBADAH (MASJID) YANG IDEAL BERDASARKAN MASALAH SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT

 Pendahuluan

Rumah ibadah merupakan bangunan yang penting karena berfungsi sebagai tempat

sembahyang orang-orang sesuai dengan keyakinannya, untuk itu diperlukan penyesuaian

terhadap kualitas rumah ibadah demi mendapatkan tempat sembahyang yang ideal agar para

jemaatnya nyaman menjalani kegiatan beribadah tanpa merasa terganggu. Berikut ini kami

ambil contoh rumah ibadah berupa masjid


Isi

Masjid merupakan tempat sembahyang orang Islam, disini mereka melaksanakan

sholat 5 waktu setiap hari. Dengan jadwal sembahyang sepadat itu pastilah dibutuhkan masjid

yang ideal agar kegiatan sholat terlaksana dengan baik, namun sayangnya tidak jarang kita

mendapati masalah sosial yang terjadi di lingkungan masjid.

Salah satu contoh masalah sosial yang terjadi adalah terjadinya kehilangan barang

jemaat yang dikarenakan oleh ulah pencuri, barang yang seringkali hilang berupa alas kaki

entah sandal atau sepatu terutama di hari jum’at ketika masjid sedang ramai-ramainya.

Bahkan tidak jarang pencurian alas kaki ini dalam jumlah besar seperti yang terjadi di

Tangsel dimana seorang abg mencuri satu tas penuh para jemaat hari jumat. Untuk itu

diperlukannya tempat penyimpanan atau rak khusus untuk menyimpan alas kaki yang

tertutup, dengan demikian setidaknya akan mengurangi niat pelaku untuk mencuri ketimbang

jika dibiarkan tergeletak begitu saja di luar masjid, jika memiliki modal yang besar dan lebih

mungkin bisa disediakan loker yang cukup luas dengan kunci untuk menyimpan sandal dan

barang-barang jemaat.

Tidak sampai disitu, ketika hujan datang tidak jarang jemaat menaikkan alas kaki

mereka ke lantai masjid melebihi batas suci agar alas kaki tidak basah. Sandal atau sepatu

yang kotor dan basah akan menodai lantai masjid, namun sepertinya di paragraf pertama telah

menjawab solusi dari masalah ini yakni menyediakan tempat khusus. Tidak cukup sampai

situ, harus diberi sanksi kepada jemaat yang masih nakal mengotori masjid dengan

mewajibkan membayar infaq ke kotak amal, selain membentuk kedisiplinan juga menambah

pemasukan masjid

Toilet masjid yang kotor juga masih menjadi masalah sosial pada rumah ibadah,

lagi-lagi tentang kedisiplinan dimana banyak jemaat yang terlalu malas menyiram atau

membersihkan toilet yang baru saja dipakai. Untuk itu, dapat dibuat gerakan membersihkan

masjid seperti yang oleh relawan komunitas Cinta Masjid yang berada di bandung serta

memberikan sanksi dan pemahaman kepada jemaat masjid demi memberitahu pentingnya

menjaga kebersihan tempat ibadah

Selain itu isu yang sering terjadi adalah kurangnya kedisiplinan pada jemaat dalam

merapikan dan membersihkan alat sholat terutama mukena. Kerap kali mukena yang tersedia

merupakan mukena yang sudah lama dipakai dan belum dicuci sehingga menimbulkan bau

kurang sedap dan tidak nyaman dipakai. Penempatan mukena yang tidak rapi dan tidak pada

tempatnya merusak kerapian dan seringkali membuat jemaat terpaksa mengenakan mukena

yang tidak sesuai. Solusi yang dapat diterapkan adalah mewujudkan gerakan mukena sehat.

Gerakan ini dapat dimulai dengan membentuk komunitas internal. Pencucian mukena dapat

dilakukan bergilir secara berkala seminggu sekali mencuci setengah dari kapasitas mukena

yang disediakan di masjid. Untuk melakukan penataan guna menjaga kerapian dapat dimulai

dengan sosialisasi lisan dan tulisan. Sosialisasi tulisan dapat dilakukan melalui brosur dengan

desain menarik yang disebarkan kepada jemaat.

KEJAHATAN DALAM UNDANG-UNDANG DAN KONTRUKSI SOSIAL DITINJAU DARI KRIMINOLOGI KRITIS

 BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Dalam mempelajari dan berkecimpung di dunia hukum tentunya kita setidak-tidaknya pernah bertanya apa itu hukum? secara singkat kemungkinanan yang dapat kita tarik untuk menjawab pertanyaan  tersebut akan berkata bahwa kurang lebih, hukum adalah seperangkat tata nilai yang hadir pada suatu tempat dan suatu waktu di suatu masyarakat yang berfungsi untuk kepentingan bagi masyarakat tersebut yang dapat berbentuk tertulis maupun tidak dan memiliki sifat memaksa,mengatur dan memiliki sanksi. Tentunya kita mengetahui bahwa dalam kehadiran tata hukum tersebut bersifat subyektif dalam masyarakat, baik antar tata tempat dan tata waktu. Hal tersebutlah yang menjadikan hukum bersifat dinamis yang mengatur dan mengdedikasikan inti sarinya untuk kehidupan manusia, karena kembali kesifat manusia tersebut yang dinamis dan hukum hadir untuk mengisi keperluan dan menjaga cita-cita keadilan, kesejahteraan dan menjaga nilai yang diharapkan oleh masyarakat atau yang sering dikatakan sebagai tujuan hukum. Karena itu, kita mengenal istilah rechtsidee, tentang cita dan pengertian hukum dalam masyarakat.

Dalam praktiknya, sulit bagi ilmu hukum untuk berdiri sendiri dalam misi menegakkan tujuan hukum tersebut. Ilmu hukum harus dibantu dengan berbagai pendekatan baik ilmu sosial maupun ilmu non-sosial, dikatakan sulit karena kembali lagi kepada fungsi dan tujuan hukum itu yang menyelimuti setiap sendi pergerakkan kehidupan masyarakat. Salah satu alat bantu yang berdiri sejajar dalam ilmu hukum itu adalah kriminologi. Kriminologi merupakan suatu ilmu yang membahas atau mempelajari tentang kejahatan dan tindak kriminal, kriminologi menurut G.P.Hoefnagel merupakan suatu ilmu pengetahuan empiris yang untuk sebagian dihubungkan dengan norma hukum yang mempelajari kejahatan serta proses-proses formal dan informal dari kriminalitas dan diskriminalisasi, situasi kejahatan-penjahatmasyarakat, sebab-sebab dan hubungan sebab-sebab kejahatan serta reaksi-reaksi dan respon-respon resmi dan tidak resmi terhadap kejahatan, penjahat dan masyarakat oleh pihak di luar penjahat itu sendiri.

Kejahatan atau tindakan-tindakan sosial yang menjadi dasar dari penyebab kejahatan tersebut merupakan bahasan utama dalam ilmu kriminologi, karena itu kriminologi memiliki hubungan yang dekat dengan ilmu hukum khususnya hukum pidana karena, secara kedudukan kriminologi dan hukum pidana berdiri sejajar untuk saling membantu dan menangani tindak kejahatan hanya saja kriminologi  merupakan pendekatan yang sangat penting dan dibutuhkan dalam hukum pidana. Karena itu secara garis besar perbedaan dan kontribusinya dapat kita lihat bahwa  kriminologi ditujukan untuk mengungkapkan motif pelaku kejahatan dan mencoba mengungkap bagaimana kejahatan tersebut dapat terjadi sedangkan hukum pidana ditujukan kepada hubungan antara tindakan dan akibatnya (hukum kausalitas). Faktor motif dapat ditelusuri dengan bukti-bukti yang memperkuat adanya niat melakukan kejahatan dan dalam melihat motif tersebut hukum pidana menggunakan pendekatan kriminologi untuk mengungkap motif dari suatu tindak kejahatan tersebut.

Ruang lingkup kriminologi terbagi atas tiga bagian yaitu:

  1. Sociology of law ( sosiologi hukum), mencari secara analisa ilmiah kondisi-kondisi terjadinya atau terbentuknya hukum.

  2. Etiologi criminal, mencari secara analisa sebab-sebab dari pada kejahatan.

  3. Penologi, ilmu pengetahuan tentang terjadinya atau berkembangnya hukuman, artinya dan manfaatnya berhubungan dengan “control of crime”. 

Kemudian dalam kaitannya dengan dogmatik hukum pidana, maka kriminologi memberikan kontribusinya dalam menentukan ruang lingkup kejahatan atau perilaku yang dapat dihukum. Dengan demikian maka hukum pidana bukanlah merupakan suatu silogisme dari pencegahan, akan tetapi merupakan suatu jawaban terhadap adanya kejahatan.  Tetapi dalam lingkup yang lebih kecil lagi dalam memahami kejahatan berdasarkan pada kriminologi tentu kita harus melihat atau menggunakan suatu aliran dimana kita tahu bahwa dalam pendekatan kriminologi tersebut memiliki beberapa aliran pemikiran kriminologi yang mana cara pandang (kerangka acuan, paradigma, perspektif) yang digunakan oleh para kriminolog dalam melihat, menafsirkan, dan menjelaskan fenomena kejahatan. Dari beberapa mazhab kriminologi tersebut makalah ini akan di fokuskan untuk melihat lebih jauh lagi dan membahas mengenai kriminologi mazhab kritis dan mazhab modern dalam melihat atau untuk digunakan sebagai alat pandang melihat suatu kejahatan.

 

Rumusan masalah

1. Apa itu Mazhab Kriminologi Kritis dan Mazhab Kriminologi Modern?

2. Bagaimana Kejahatan ditinjau dalam Mazhab Kriminologi Kritis?

 

Tujuan 

1. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan yang mendasari mazhab kriminologi kritis dan mazhab kriminologi modern.

2. Untuk mengetahui bagaimana suatu tindak kejahatan ditinjau dari mazhab kriminologi kritis.




BAB III

KESIMPULAN

 

Dalam memahami suatu tindak kejahatan kita tidak bisa hanya melihat dari sudut pandang hukum pidana karena itu kriminologi hadir untuk menelusuri akar dari tindak kejahatan tersebut. Kejahatan atau tindakan-tindakan sosial yang menjadi dasar dari penyebab kejahatan tersebut merupakan bahasan utama dalam ilmu kriminologi, karena itu kriminologi memiliki hubungan yang dekat dengan ilmu hukum khususnya hukum pidana karena, secara kedudukan kriminologi dan hukum pidana berdiri sejajar untuk saling membantu dan menangani tindak kejahatan hanya saja kriminologi  merupakan pendekatan yang sangat penting dan dibutuhkan dalam hukum pidana. 

 

Terlebih kriminologi memiliki mazhab yang berguna dalam menguraikan atau menganalisis suatu kejahatan tersebut. Dari sekian mazhab tersebut, bagi penulis yang paling erat untuk menganalisis suatu tindak kejahatan tersebut adalah mazhab kritis. Karena mazhab kritis mendasarkan diri pada bagaimana suatu kejahatan dapat didefinisikan oleh undang-undang atau konstruksi sosial masyarakat, yang mana sebenarnya jika undang-undang mengatur itu sesungguhnya memang demikian suatu tindak kejahatan tersebut telah memenuhi unsur kejahatan dalam hukum. Tetapi dalam konstruksi sosial kita tidak bisa mengnihilkan sosioogis masyarakat karena hukum ada untuk masyarakat, bukan sebaliknya.


ISOLASI ENZIM BROMELIN DARI BUAH NANAS SEBAGAI BAHAN PENGEMPUK DAGING SAPI DALAM PEMBUATAN RENDANG

Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia tercatat sebanyak

275.361.267 jiwa pada tahun 2022 dengan penduduk sebanyak ini tentunya di penuhi dengan

keaneka ragaman budaya dan tradisi. Salah satu budaya indonesia yaitu berkumpul saat

lebaran sebagai ajang silaturahmi didalam nya pun ada tradisi makan bersama biasanya ada

berbagai macam kue dan menu utama nya adalah ketupat rendang.


Rendang merupakan salah satu makanan khas indonesia masakan minangkabau dari

Sumatera Barat. Rendang di kenal dengan rasanya yang lezat,namun kamu pasti pernah

sesekali merasakan rendang yang disuguhkan memiliki rasa dan tekstur yang berbeda-beda

ada yang teksturnya lembut dan mudah di gigit dan ada yang tekstur daaging nya keras dan

alot mengapa bisa seperti itu? Kira kira apa yang menyebabkan tekstur daging rendang

tersebut berbeda-beda? lalu bagaimana caranya agar rendang tersebut memiliki tekstur yang

empuk sehingga enak di makan?


Rendang di masak menggunakan suhu yang rendah dan dalam waktu yang lama serta

menggunakan berbagai macam jenis rempah-rempah. Keempukan daging sapi di pengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya: jenis daging sapi yang digunakan, cukupnya waktu

memasak, dan teknik memasak. Nah jika kamu pernah mencoba daging rendang yang keras

dan alot mungkin saja ada kesalahan dalam pengolahannya seperti faktor yang tadi di

sebutkan.


Untuk mengubah tekstur daging sapi yang alot tersebut agar lebih empuk sehingga dalam

pembuatan rendang kami menggunakan teknik isolasi enzim bromelin yang terkandung

dalam buah nanas menjadi powder instan. Nanas merupakan buah yang tumbuh di daerah

subtropis dan tropis seperti indonesia dengan nama latin Ananas comosus dari famili

Bromeliaceae. Buah nanas mengandung gula, asam sitrat, asam malat, vitamin A, vitamin B,

dan terdapat enzim yang khas yaitu enzim bromelin. (Hossain, Akhtar, & Anwar, 2015).


Bromelin adalah enzim yang di ekstrak dari buah nanas (Ananas comosus). Bromelin

memiliki rumus kimia C39H66N2O29 , berbentuk serbuk amori dengan warna putih bening

sampai kekuning-kuningan, berbau khas ,larut dalam air, tidak larut dalam alkohol,

kloroform, dan eter, stabil pada suhu optimal 50o – 60oC dan dapat bertahan pada suhu 70oC

sebelum inaktivasi enzim. (Nurhidayah, Masriany, & Masri, 2013)


Enzim bromelin merupakan enzim protease seperti halnya renin(renet) ,papain, dan fisin yang

mempunyai sifat menghidrolisis protein. Hidrolisis yang terjadi pada enzim protein adalah

putusnya ikatan peptida dari ikatan substrat , di mana enzim protease bertugas sebagai

katalisator di dalam sel dan bersifat khas (Masri, 2014). Keempukan daging dapat diperoleh

dengan cara memasukan enzim ke dalam daging. (Egbert & Payne, 2009). Cara kerja enzim

bromelin yaitu dapat menyerang jaringan ikat protein, mendegradasinya, dan selanjutnya

memberikan efek empuk pada daging. (Murtini)


Bersyukur indonesia merupakan negara tropis sehingga sangat mudah menemukan tumbuhan

nanas tersebut. Dalam pengempukan daging sapi sebenarnya bisa saja menggunakan metode

sederhana dengan memarinasi daging sapi yang telah di potong-potong ke dalam parutan

nanas selama kurang lebih 1 jam dan dalam jangka waktu tersebut enzim bromelin akan

mulai bekerja menghidrolisis protein yang kompleks menjadi asam-asam amino yang lebih

sederhana yang biasa di sebut katabolisme protein atau protein catabolism, namun seiring

perkembangan teknologi maka kita bisa menggunakan enzim bromelin yang sudah dalam

bentuk bubuk yang tentunya lebih mudah, praktis dan ekonomis dalam mengaplikasikannya.


“it’s not lazy it’s efficiency.”


Dalam proses memasak setiap hari, dimana semua orang ingin memasak dengan cepat,

mudah, dan efisien. Hal tersebut berlaku pada memasak rendang. Dimana dalam

pembuatannya, memasak rendang memerlukan waktu yang lama agar dihasilkan daging yang

empuk. Dengan demikian, dibutuhkan solusi pengempuk daging dalam pembuatan rendang

dengan mengisolasi enzim bromelin dari buah nanas. Pemilihan menggunakan enzim

bromelin karena merupakan enzim protoase yang dapat menghidrolisis protein atau peptida,

sehingga dapat melunakkan daging. Enzim bromelin pada buah nanas biasanya terdapat di

bagian daging buah, kulit buah, dan bonggol. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan

enzim bromelin murni dari buah nanas adalah isolasi enzim. Isolasi enzim dapat dilakukan

berdasarkan perbedaan sifat-sifat kimia-fisiknya, seperti kelarutan, ukuran, muatan, dan

karakteristik adsorpsi.


Metodologi isolasi enzim bromelin dari buah nanas dengan cara pengendapan dengan pelarut

organik, pengendapan dengan garam, dan pemisahan dengan membran. Isolasi enzim

berdasarkan kelarutan seperti pengendapan dengan pelarut organik dan pengendapan dengan

garam. Penambahan pelarut organik atau garam ke dalam larutan berisi enzim menyebabkan

kelarutan enzim di dalam larutan akan turun, dan enzim akan mengendap. Pemilihan pelarut

organik atau garam yang tidak tepat dapat menyebabkan perolehan enzim rendah dan enzim

dapat terdenaturasi. Proses penyaringan merupakan isolasi enzim berdasarkan ukuran. Pada

proses ini diharapkan enzim terpisah dari pengotornya. Penyaringan yang tidak tepat dapat

menyebabkan perolehan enzim bromelin dari buah nanas menjadi sedikit. Hasil akhir yang

diharapkan adalah enzim bromelin berupa serbuk, sehingga lebih mudah dalam

penggunaannya.


...


Terdapat kaitannya antara penambahan enzim bromelin yang di ekstrak terhadap kecepatan

hidrolisis, banyaknya jaringan ikat yang terhidrolisis meningkat sehingga semakin tinggi

konsentrasi enzim akan memerlukan waktu pemasakan yang lebih pendek dan diperoleh juga

daging yang empuk. Pemanfaatan enzim bromelin dari ekstrak buah nanas adalah salah satu

bentuk dan upaya pengembangan produk dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.

Cara kerja enzim bromelin yaitu dapat menyerang jaringan ikat protein, mendegradasinya,

dan selanjutnya memberikan efek empuk pada daging, sehingga diharapkan dapat menjadi

solusi untuk dapat mengatasi permasalahan dalam pengolahan daging rendang, dan sediaan

produk berupa bubuk yang ringan dan mudah untuk digunakan sehingga lebih praktis untuk

digunakan. Selain sebagai solusi dalam pengolahan daging diharapkan menjadi solusi untuk

perekonomian dengan membuka peluang bisnis baru dalam penyelesaian permasalahan

Sustainable Development Goals (SDGs) poin ketujuh yaitu industri, inovasi, dan

infrastruktur. (Utami, Pudjomartatmo, & Nuhriawangsa, 2011)


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


Selasa, 15 November 2022

“QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) SEBAGAI METODE PEMBAYARAN YANG EFEKTIF”

Saat ini metode transaksi makin bergeser. Pandemi Covid-19 mengharuskan kita

hidup berdampingan dengan virus ini, sehingga kita dituntut untuk mengubah kebiasaan baru

yang dikenal dengan “New Normal” . Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, masyarakat

tidak lepas dari kegiatan bertransaksi dalam memenuhi kebutuhan tiap harinya. Di masa

pandemi banyak masyarakat yang sudah beralih menggunakan transaksi non tunai dan mulai

memanfaatkan digital payment .


Pergeseran ini mendorong kebutuhan masyarakat untuk pembayaran yang cepat dan

aman. Di Indonesia penggunaan uang elektronik mengalami kemajuan pesat di beberapa

tahun terakhir ini. Kondisi tersebut memungkinkan adanya penerapan Cashless Society di

Indonesia. Dalam perkembangannya, inovasi tersebut menghadirkan suatu perkembangan

ekonomi yang canggih berupa ekonomi digital. Ekonomi digital merupakan suatu

perkembangan ekonomi canggih berupa kegiatan terkait dengan komponen virtual bisnis

makro serta kegiatan transaksi timbal balik dengan penggunaan teknologi internet sebagai

alat bantu tukar.


Demi mendukung ekosistem usaha yang kondusif, Bank Indonesia mulai menata

sistem ekonomi keuangan yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (SPI)

2025. Dalam perkembangannya kini sistem pembayarn yang muncul adalah server based dan

chip based. Tanpa kita sadari penerapan cashless society ini telah diterapkan namun kurang

dirasakan efeknya karena masih terdapat kekurangan dalam sistem digital payment di

Indonesia. Dengan munculnya trend transaksi ini, Bank Indonesia membuat inovasi yang

dapat mempermudah dalam sistem pembayaran, yakni adanya Quick Response Code

Indonesian Standard atau biasa disebut dengan QRIS yang menggunakan server based.

QRIS merupakan standarisasi yang diinisiasi oleh Bank Indonesia sebagai bentuk

efisiensi kepada masyarakat Indonesia. QRIS merupakan server matriks dua dimensi yang

memiliki modul hitam berpola persegi yang mampu menyimpan data berupa karakter, simbol,

dan alfanumerik. QRIS ini sesuai dengan perwujudan inisiatif Bank Indonesia yaitu

pengembangan infrastruktur dalam pembayaran ritel yang dilakukan secara real time,

seamless, dan tersedia dalam 24/7 (setiap hari dan setiap waktu). Key deliverables yang

dikembangkan lebih dahulu dari QRIS antara lain berupa Bi- Fast, Interface Pembayaran

terintegrasi, dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Penetapan QRIS sejalan juga dengan

tatanan yang mengarah kepada penyelenggaraan sistem pembayaran yang efisien, lancar,

andal, mengutamakan perluasan akses, dan perlindungan konsumen, serta mampu memproses

segala transaksi yang berhubungan dengan pembayaran digital. QR Code yang tertera dapat

digunakan untuk semua tatanan masyarakat tanpa terkecuali, bahkan pedagang kecil pun

tidak perlu menggunakan investasi atau modal yang besar, dengan adanya QRIS dapat

memperluas jangkauan bisnis mereka.


Uang elektronik mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Dalam tabel

dapat dilihat jika uang elektronik terus bertambah semakin besar. Hal ini merupakan dampak

dari globalisasi dan juga penggunaan teknologi yang semakin melaba. Saat ini, kita mungkin

sudah familiar dengan penyebutan uang elektronik tersebut, juga beberapa produk maupun

aplikasi seperti GoPay, DANA, OVO, dan lainnya. Pada dasarnya aplikasi yang telah

disebutkan sebelumnya, merupakan aplikasi yang digunakan sebagai sistem pembayaran

ketika melakukan transaksi secara online. Uang elektronik dinilai sebagai cara paling efisien

dan efektif dalam bertransaksi. Namun, melihat pasar uang elektronik yang besar dan

berbagai aplikasi yang juga berlomba-lomba dalam mengeluarkan dompet elektroniknya

sendiri, tentu berdampak pada keefisienan dan keefektifan yang telah diusung.

Ketika kita telah menaruh uang kita di salah satu dompet elektronik yang ada, maka

ketika akan melakukan transaksi baik penjual maupun pembeli diharuskan memiliki dompet

elektronik atau e-wallet yang sama pula. Misalnya saja kita melakukan top-up melalui GoPay,

maka transaksi hanya bisa dilakukan oleh sesama pengguna Go-Pay. Hal tersebut tentunya

akan sangat merepotkan yang menjadikan nilai efektif dan efisien justru tidak terealisasikan.


Bayangkan saja, bagaimana kita harus memiliki sejumlah aplikasi yang perlu di-install agar

dapat bertransaksi sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, pada awal 2020 Bank Indonesia (BI) melakukan sebuah inovasi

dengan mengeluarkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode

pembayaran yang menjaring berbagai jenis pembayaran digital yang ada. QRIS dapat

digunakan sebagai transaksi pembayaran aplikasi-aplikasi e-wallet lainnya. Jadi, meskipun

e-wallet yang kita miliki berbeda, kita tetap dapat bertransaksi dengan leluasa. Hal ini

dikarenakan QRIS merupakan alat pembayaran sah yang dikeluarkan BI dalam

mempermudah kelancaran penyebaran uang elektronik. Berperan sebagai satu sistem

pembayaran, dimana bekerja sama dengan aplikasi e-wallet baik perbankan maupun non

perbankan. Hal ini tentunya menjadi jawaban bagi para pengguna uang elektronik yang

sebelumnya justru direpotkan dengan banyaknya aplikasi e-wallet yang ada.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Mira Gustiana Pangestu dan Johni

Paul Karolus Pasaribu (2022) serta Risma Arum Azzahroo dan Sri Dwi Estiningrum (2021),

menghasilkan hasil data yang menunjukkan bahwa performance expectancy dan effort

expectancy menunjukkan hasil positif. Dimana, artinya minat pengguna didasarkan oleh

kinerja teknologi QRIS yang dianggap efektif dan efisien sebagai transaksi pembayaran. hal

inilah yang menarik pengguna dan merchant menjadikan QRIS sebagai transaksi non-tunai

mereka.


QRIS saat ini telah banyak digunakan dalam berbagai sektor, khususnya pada UMKM.

Hal ini berdampak positif pada sektor perekonomian dimana tidak hanya memudahkan

transaksi, namun juga berperan dalam memajukan UMKM Indonesia serta mempercepat

keuangan inklusif. Pada era 5.0 ini pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci dalam

mendukung integrasi ekonomi keuangan digital. Dimana secara maksimal telah mendorong

potensi ekonomi yang ada dengan penggunaannya. QRIS ini mengakomodir 2 model QR

Code yaitu Merchant Presented Mode (MPM) statis dan dinamis serta Customer Presented

Mode (CPM). Jenis MPM statis merupakan model yang paling mudah dilakukan karena

merchant hanya perlu menempel stiker QRIS lalu pengguna cukup melakukan scan,

memasukkan nominal, PIN, dan klik bayar. MPM statis sangat efektif digunakan pada

UMKM.


Buka aplikasi tempat e-wallet kita berada, pada gambar diatas menggunakan aplikasi

Shopee-Pay. Aplikasi e-wallet yang dipakai bisa selain Shopee-Pay, misalnya Go-Pay, Link

Aja ataupun m-banking seperti BNI, BRI, Mandiri, dan lainnya. Selagi e-wallet yang

digunakan memiliki kerjasama dengan QRIS maka transaksi dapat dilakukan. Lalu, ketuk

transfer ataupun pindai langsung pada e-wallet tersebut.


Setelah itu aplikasi akan masuk dalam kamera untuk memindai. Pada merchant terkait,

akan terdapat print-out dari QR code seperti pada gambar. Arahkan smartphone ke arah QR

code tersebut, smartphone akan memindai dan masuk ke tahap selanjutnya.


Pada proses ini, kita harus memasukan nominal pembayaran sesuai dengan harga bayar

pada smartphone yang kita miliki. Setelah memastikan nominal yang dimasukkan sudah

benar, kemudian ketuk lanjutkan. Setelah itu, kita akan dimintai konfirmasi pembayaran.

Pada tahap tersebut, masukkan kode pengaman berupa pin atau autentikasi biometrik dari

e-wallet yang kita miliki.


Setelah proses diatas selesai, maka akan keluar rincian pembayaran yang telah kita

lakukan. Rincian pembayaran ini sama halnya dengan struk pembayaran yang kita dapatkan

ketika berbelanja. Lalu, penjual akan menerima notif jika pembayaran telah berhasil. Jika

notif belum masuk pada penjual, maka kita dapat langsung menunjukkan rincian pembayaran

tersebut kepada penjual atau kasir.


Pada era teknologi digital saat ini, QRIS dapat dijadikan solusi dan inovasi dalam

digital payment menuju cashless society di Indonesia. Kehadiran QRIS membawa banyak

manfaat dan keuntungan bagi para UMKM. Dengan mendaftar QRIS, akan banyak

kemudahan yang bisa menunjang bisnis yang mereka jalani menjadi lebih maju dan

berkembang pesat. Pembayaran QRIS dianggap lebih efisien karena konsumen dan merchant

tidak harus memiliki banyak tempelan QR Code di meja kasirnya. Bagi pemerintah, QRIS

dapat membantu merekam transaksi penerimaan keuangan daerah seperti pembayaran pajak

sehingga prosesnya lebih efisien.


Dengan demikian, penggunaan pembayaran dengan QR Code dapat memudahkan

transaksi yang akan dilakukan antara penjual dan pembeli dengan scan code yang telah

disediakan oleh penjual. Penjual tidak harus bersusah payah lagi mencari uang dengan

nominal kecil untuk mengembalikan uang pembeli, pembeli juga tidak bersusah payah lagi

harus membawa uang tunai saat melakukan pembelian, dan transaksi menjadi lebih simple.

Pembayaran nontunai ini juga menghindari penjual mendapatkan uang palsu saat melakukan

transaksi. Dengan QRIS, Anda sebagai konsumen bisa lebih fleksibel dalam memilih aplikasi

pembayaran dengan QR code ketika melakukan transaksi. Jika sebelumnya Anda dihadapkan

dengan QR code dari berbagai penyedia aplikasi sebelum melakukan transaksi pembayaran,

sekarang hanya dihadapkan dengan satu QR code yaitu QRIS yang dapat dibayar melalui

aplikasi pembayaran QR apapun.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

Sabtu, 12 November 2022

Pengaruh Intensitas Waktu Paparan Sinar Matahari terhadap Kesehatan Kulit

Pendahuluan

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar sekaligus merupakan organ terbesar pada tubuh

manusia. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan

subkutis. Di lapisan epidermis terdiri atas stratum korneom, stratum lusidum, stratum granulosum,

stratum spinosum dan stratum basale. Di stratum basale terdapat sel-sel melanosit yang berfungsi

memproduksi melanin. Di dalam melanosit diproduksi dua subtipe melanin, yaitu eumelanin dan

pheomelanin. Keduanya adalah derivat dari asam amino tirosin dan disintesis dari oksidasi tirosin oleh

enzim tirosinase dan juga berperan dalam regulasi homestasis epidermal. Pada orang yang kulitnya

berwarna gelap, melanosit memproduksi lebih banyak melanin, melanosomnya berbentuk lebih besar

daripada mereka yang memilki warna kulit yang terang. Menghitamnya kulit (tanning) akibat paparan

sinar matahari dipengaruhi oleh adanya peningkatan aktivitas enzim tirosinase dalam melanogenesis.

Paparan berlebihan pada sinar matahari dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan kulit

manusia.


Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet A, sinar ultraviolet B, dan sinar ultraviolet C. Sinar

ultraviolet B memiliki keaktifan biologis tertinggi. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat paparan

sinar

matahari berlebihan terhadap kulit dalam fase akut antara lain seperti kerusakan DNA, eritema, mutasi,

pigmentasi, dan imunosupresi. Paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan

terjadinya penuaan dini pada kulit serta kanker kulit. Paparan berlebihan sinar matahari menyebabkan

peningkatkan pigmentasi pada kulit. Melanin yang berfungsi sebagai pelindung kulit diproduksi lebih

banyak oleh melanosit seiring dengan besarnya intensitas paparan oleh sinar matahari. Semakin intens

paparan sinar matahari terhadap kulit, semakin banyak pula melanin yang akan diproduksi melanosit.


Isi

Sinar matahari adalah sumber radiasi UV alami terkuat. Radiasi sinar UV dikategorikan sebagai

karsinogen oleh Departemen Kesehatan Amerika Serikat dan WHO (World Health Organization).

Karsinogenesis dalam istilah medis adalah proses terbentuknya sel kanker dalam tubuh manusia. Dalam

jangka panjang, paparan radiasi sinar UV yang terlalu berlebihan pada kulit dapat menyebabkan

seseorang berisiko terkena kanker kulit. Efek radiasi terpapar sinar ultraviolet Sunburns (Kulit terbakar

karena sinar matahari) Sunburns adalah istilah yang dipakai ketika kulit terasa seperti terbakar karena

panas sinar matahari. Kulit terbakar disebabkan oleh radiasi sinar UVB. Gejala dari sunburn adalah warna

kulit yang menjadi kemerahan, kulit terasa gatal, perih, dan terkelupas. Tanning (Warna kulit berubah)

Tanning adalah sebuah proses untuk menggelapkan warna kulit. Ketika kulit terpapar sinar UV secara

berlebihan, tubuh akan memproduksi lebih banyak melanin. Semakin banyak melanin yang diproduksi,

kulit akan menjadi semakin lebih gelap. Sering melakukan tanning dapat berbahaya bagi kesehatan,

karena dapat berpotensi menyebabkan kanker kulit. Kanker Kulit Kanker kulit adalah kasus kanker yang

paling sering ditemui di dunia dan salah satu penyebabnya adalah radiasi sinar UV. Radiasi UV dapat

menyebabkan kerusakan pada kromosom dan mengakibatkan mutasi DNA dalam tubuh kita. Mutasi

DNA saja bukanlah penyebab kanker, namun kanker terjadi akibat dari akumulasi mutasi DNA yang

sudah terjadi selama kurun waktu tertentu. Efek Negatif Radiasi UV terhadap Mata Selain kulit, radiasi

sinar UV yang berlebihan dapat merusak mata, khususnya bagi orang yang memiliki pupil mata berwarna


terang.Efek radiasi UV akumulatif dalam jangka panjang terhadap mata dapat mengakibatkan katarak,

kerusakan retina, dan degenerasi makular. Degenerasi makular dapat menyebabkan kebutaan. Penuaan

Kulit dan Keriput Paparan sinar UV yang berlebihan juga dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan.

Radiasi sinar UV dapat merusak kolagen pada kulit sehingga mengurangi fleksibilitas kulit. Serangan

sinar matahari bersifat kumulatif, artinya efeknya akan terkumpul dan terbentuk seiring waktu. Kerusakan

akibat radiasi sinar matahari terhadap kulit dapat menyebabkan kanker kulit di masa yang akan datang.

Kulit mempunyai sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat warna kulit maka

semakin tebal lapisan melanin pada kulit, sehingga memberi perlindungan lebih banyak bagi kulit. Oleh

karena itu, semakin putih kulit seseorang, semakin rentan terhadap radiasi ultraviolet (UV). Mengingat

bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu dilindungi meski tubuh telah menyediakan

sistem perlindungan alami. Berikut ini beberapa cara untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari

serta mengurangi risiko terkena kanker kulit yaitu pertama Batasi waktu terkena sinar matahari secara

langsung,kedua Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya atau sunblock, ketiga

Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar, kaca mata hitam dengan

lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan panjang, ataupun jaket. Keempat gunakan Tabir

surya (sunblock), untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi sinar UV.


Kesimpulan

Sinar ultra violet bermanfaat untuk manusia yaitu diantaranya untuk mensintesa Vitamin D dan juga

berfungsi untuk membunuh bakteri. Namun disamping manfaat tersebut, sinar ultra violet dapat

merugikan manusia apabila terpapar pada kulit manusia terlalu lama yaitu dapat menyebabkan kanker

kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet adalah dengan menggunakan

tabir surya atau sunblock.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

Kamis, 10 November 2022

KEMISKINAN SEBAGAI AKAR LAHIRNYA KRIMINALITAS DI MASYARAKAT

 "The only way to have a better world and end poverty is to close the gap between

the top and bottom."

"Satu-satunya cara untuk memiliki dunia yang lebih baik dan mengakhiri

kemiskinan adalah dengan menutup kesenjangan antara atas dan bawah."

Jose Andres


Berkaca dari kutipan di atas mengenai cara untuk memiliki dunia yang

lebih baik dan mengakhiri kemiskinan, sudahkah Indonesia mengakhiri

kemiskinan? Sudahkah tidak ada lagi kesenjangan sosial?. Pada faktanya,

Indonesia belum sungguh-sungguh mengakhiri kemiskinan, hal ini terlihat

semakin meningkatnya angka pengangguran, banyaknya kasus putus sekolah, dan

muncul tindakan kriminalitas. Salah satu akibat dari kemiskinan yaitu tindakan

kriminalitas. Kriminal adalah suatu konsep yang berhubungan dengan perilaku

atau perbuatan jahat yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.

Sedangkan kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang

merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku

dalam negara Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.


Menurut Suparlan (2004), kemiskinan sebagai suatu standar tingkat hidup

yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan pada sejumlah atau

segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang rendah ini secara

langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan

moral dan rasa harga diri mereka yang tergolong sebagai orang miskin.

Menurut Ritonga (2003), memberikan definisi bahwa kemiskinan adalah

kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seseorang atau rumah

tangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal atau yang layak bagi

kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang dimaksud adalah yang berkaitan

dengan kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan sosial yang

diperlukan oleh penduduk atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya secara layak. Ciri-ciri kemiskinan menurut Suharto diantaranya adalah

ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (papan,sandang, dan

pangan), ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya seperti

kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi, ketiadaan jaminan

masa depan (karena tiada investasi untuk pendidikan dan keluarga), dan ketiadaan

akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada

Maret 2022 mencapai 26,16 juta orang atau 9,54% dari total penduduk Indonesia.

Dan kriminalitas memiliki jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada 2018

sebanyak 294.281 kejadian. Dan pada tahun 2020 menjadi 247.218 kejadian.

Kemiskinan berasal dari keterampilan yang berbeda, peluang yang berbeda, dan

sumber daya yang berbeda. Kemiskinan dapat menimbulkan masalah lain seperti

kelaparan, masalah kesehatan, kriminalitas, dan sanitasi.


Kriminalitas dapat meningkat seiring meningkatnya tingkat kemiskinan.

Orang-orang akan melakukan apapun demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-

hari, jika hal ini ditunjang dengan rendahnya tingkat pendidikan, maka yang

terjadi adalah mereka dapat menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi

kebutuhan hidup mereka seperti mencuri, merampok, membobol bank, sampai

melakukan pembunuhan.Kelaparan, kriminalitas, kesehatan dan sanitasi dapat

menjadi sebuah lingkaran permasalahan yang saling berkaitan. Kelaparan dapat

menjadi sebuah jawaban dari adanya kriminalitas, juga dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang (Todotua dkk, 2016).


Pengangguran dan kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang selalu

dihadapi oleh banyak negara di dunia terutama negara berkembang dan negara

miskin. Dua keadaan ini dikatakan merupakan penyebab terjadinya tingkat

kriminalitas di suatu wilayah. Semakin tinggi angka pengangguran dan

kriminalitas maka akan semakin tinggi juga tingkat kriminalitas wilayah tersebut.

Data registrasi Polri mencatat bahwa selama periode tahun 2018–2020 jumlah

kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas di Indonesia cenderung menurun.

Jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada 2018 sebanyak 294.281 kejadian.

Angka ini menurun menjadi sebanyak 269.324 kejadian pada tahun 2019 dan pada

tahun 2020 menjadi 247.218 kejadian. Tingkat kriminalitas di Indonesia selalu

berhubungan dengan naik turunnya angka pengangguran dan kemiskinan seolah

ketiganya menunjukkan adanya keterkaitan (Rusnani, 2015).


Kemiskinan selalu dihubung-hubungkan dengan tingkat kriminalitas.

Banyak kasus yang menyatakan bahwa negara yang penduduknya berada dibawah

garis kemiskinan akan sejalan dengan tingginya tingkat kriminalitas atau dapat

dikatakan bahwa kemiskinan berpengaruh terhadap kriminalitas. Masalah

kemiskinan membelenggu terutama negaranegara di kawasan Asia, Amerika

Latin, dan Afrika yang secara faktanya menunjukkan bahwa negara-negara

tersebut juga memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi dan dikatakan bahwa

penyebabnya angka kemiskinan yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa kemiskinan akan sejalan dengan bagaimana masyarakat

hidup, bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan, dan

lain sebagainya sehingga ada kalanya masyarakat miskin yang tidak memiliki

pilihan dan terbelenggu atas keterpaksaan bertahan hidup melakukan tindak

kejahatan. Tindak kejahatan yang dilakukan bukan atas dasar ingin memiliki

kekayaan namun lebih tentang bagaimana masyarakat miskin mengisi perut untuk

bertahan hidup. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kemiskinan berpengaruh

terhadap tingkat Kriminalitas (Sugiarti, 2014).


Kemiskinan indentik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer

(sandang dan pangan). Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi salah satu

masalh ekonomi dan sosial. Kemiskinan menyebabkan orang-orang tidak dapat

memperoleh pendidikan yang layak sehingga kualitas hidup yang rendah. Selain

itu, kemiskinan menyebabkan mereka melakukan tindakan yang melanggar norma

dan nilai. Misalnya, mencuri, melacur, atau korupsi. Ini semua disebabkan kurang

fungsinya lembaga-lembaga ekonomi sehingga taraf kehidupan ekonomi

masyarakat tidak dapat diangkat ketaraf yang lebih baik (Setiawan dkk, 2018).


Penduduk tergolong miskin inilah yang memiliki peluang besar untuk

melakukan kejahatan. Ditengah keterbatasan ekonomi mereka masih harus

memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehingga sebagian penduduk miskin lebih

memilih pekerjaan yang ilegal dan cukup berisiko. Namun, menghasilkan

pendapatan yang lebih besar bila dibandingkan dari pekerjaan ilegal.

Keterpaksaan untuk mendapat penghasilan membuat kejahatan tidak

menghiraukan resiko yang dihadapinya bila tertangkap (Setiawan dkk, 2018).

Salah satu buktinya terdapat pada hasil penelitian mahasiswa di Bandar

Lampung yang mana terjadinya kejahatan penipuan dengan modus pemalsuan

identitas dengan melalui dua faktor yaitu, faktor intern dan faktor ekstern. Faktor

intern meliputi individu, pendidikan individu kedudukan didalam masyarakat serta

masalah mental individu. Sedangkan faktor ekstern meliputi ekonomi, lingkungan

dan faktor luar individu lainnya (Kadji, 2012).


Penyebab pelaku melakukan tindak pidana kejahatan penipuan dengan

modus pemalsuan indentitas, yaitu (a) Faktor Ekonomi, pada umumnya faktor

ekonomi mmepunyai hubungan dengan timbulnya kejahatan perkembangan

perekonomian di abad modern, ketika tumbuh persaingan bebas, menghidupkan

daya minat konsumen dengan memasang iklan-iklan dan sebagainya. Hal ini

cenderung menimbulkan keinginan-keinginan untuk memiliki barang atau uang

sebanyak-banyaknya sehingga dengan demikian, seseorang mempunyai

kecenderungan pula untuk mempersiapkan diri dalam berbagai cara penipuan dan

lainnya. Hasil wawancara dilakukan dalam kasus ini, pelaku mengaku melakukan

kejahatan penipuan dengan modus pemalsuan identitas tersebut didasari atas

status kemiskinan pelaku, sehingga pelaku nekat melakukan kejahatan tersebut;

(b) Faktor lingkungan. Lingkungan salah satu faktor yang juga menyebabkab

pelaku melakukan tindak kejahatan. Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar

serta keluarga pelaku yang acuh tak acuh terhadap sikap pelaku bergaul dengan

para pelaku kejahatan; (c) Faktor pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang

berpengaruh cukup besar seseorang melakukan kejahatan, pola berpikir antara

orang yang melaksanakan pendidikan dengan orang yang tidak pernah

melaksanakan pendidikan pastinya akan sangat berbeda. Karena, pendidikan akan

membuat seseorang memiliki pola pikir secara terstruktur dan berdasarakan fakta

yang ada. Dengan memiliki pendidikan, seseorang mengerti mana yang baik dan

mana yang salah. Sehingga berpengaruh dan juga berguna untuk mencegah

terjadinya kejahatan; dan (d) Faktor Iseng dan Coba-coba. Faktor iseng atau coba-

coba juga salah satu faktor pendorong terjadinya kejahatan penipuan dengan

modus pemalsuan identitas. Faktor iseng atau coba-coba sangat berbahaya,

dimana sewaktu-waktu akan ketagihan. Sigmund Freud mengatakan manusia

memiliki dasar yang sifatnya mendesak dan bekerja untuk meraih kepuasan, dan

percaya bahwa jika ini tidak bisa diperoleh secara legal atau sesuai aturan sosial,

maka orang secara nuranilah akan mencoba untuk melakukannya secara ilegal

(Sari,2019).


Kemiskinan dan kriminalitas selalu menjadi isu yang diperdebatkan di

berbagai forum nasional dan internasional. Fakta menunjukkan bahwa

pembangunan yang gagal meningkatkan jumlah penduduk miskin di dunia,

terutama di negara-negara berkembang. Dampak dari kemiskinan ini luar biasa,

dengan beberapa anggota masyarakat berjuang melawan kejahatan dan

menghadapi kesulitan hidup. Dampak dari kemiskinan ini luar biasa, dengan

masyarakat yang berjuang melawan kejahatan dan menghadapi kesulitan hidup

(Suryawati, 2005).


Dengan demikian Kemiskinan harus diperangi, bukan hanya oleh orang

yang mengalaminya, tetapi juga oleh orang yang berada di luar kemiskinan itu.

Memerangi kemiskinan merupakan tanggungjawab semua orang, tanggungjawab

sebagai umat beragama, sebagai anggota masyarakat sosial, sebagai pemimpin,

birokrat, ilmuwan dan sebagai makhluk hidup (Maipita, 2014).

Pendekatan pembangunan yang terpusat pada rakyat sangat relavan

sebagai paradigma kebijakan desentralisasi dalam penanganan masalah

kemiskinan. Pendekatan ini menyadari tentang betapa pentingnya kapasitas

masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal melalui

kesanggupan untuk melakukan kontrol internal atas sumber daya materi dan

nonmaterial. Kondisi tersebut mencerminkan perlu adanya pergeseran peran

pemerintah yang bersifat mendesak dari peran sebagai penyelenggaraan layanan

sosial menadi fasilitator, mediator, kodinator, pendidik, mobilisator, sistem

pendukung, dan peran-peran lainnya yang lebih mengarah pada pelayanan tidak

langsung (Jonnadi dkk, 2012).


Adapun peran organisasi lokal, organisasi sosial, LSM dan kelompok

masyarakat lainnya lebih dipacu sebagai agen pelaksana perubahan dan

pelaksanan pelayanan sosial kepada kelompok rentan atau masyarakat pada

umumnya. Upaya menanggulangi masalah kemiskinan dalam bentuk partisipasi

aktif masyarakat juga menunjukan bahwa mereka memiliki empati yang dalam

dibangun dari prinsip silih asih, silih asuh dfan, silih asah. Kepedulian pemerintah

dalam penangulangan kemiskinan dapat dilihat melalui program gerakan terpadu

penanggulangan kemiskinan (Gerdu Taskin) yang dicanangkan pemerintah sejak

1998. Gerdu Taksin merupakan upaya penangulangan kemiskinan yang terpadu

dan menyeluruh yang dilakukan pemerintah, kalangan swasta, lembaga swadaya,

dan organisasi masyarakat (Syawie, 2011).


Masyarakat luas serta keluarga miskin itu sendiri sebagai upaya konkrit

kearah itulah maka sejak tahun 1998-1999 diimplementasikan kebijakan program

pengembangan kecamatan, dan program penangulangan kemiskinan perkotaan

yang secara substantif menggugah partisipasi aktif masyarakat dalam ikut serta

dalam gerakan penanggulangan kemiskinan (Syawie, 2011).


Dari paparan diatas dapat disimpulkan kini sudah jelas bahwa kejahatan

di Negara Indonesia terjadi salah satu akibatnnya adalah masalah ekonomi atau

Kemiskinan. Yang didasari kurangnya pendidikan, lingkungan sekitar yang

mempengaruhi, serta rasa ingin tahu yang besar. Dan adapun yang diprogramkan

oleh Pemerintah khususnya dalam penanggulangan kemiskinan tidak akan

terlaksana maupun tercapai dengan sesuai yang diharapkan tanpa dukungan

masyarakat sebagai sasaran implementasi setiap kebijakan pembagunan dan

kemasyarakatan.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

Rabu, 09 November 2022

EDUSHIP : SMART PLATFORM BERBASIS PENDIDIKAN ENTREPRENEURSHIP GUNA MEMBENTUK GENERASI UNGGUL INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 PENDAHULUAN


Ekonomi merupakan salah satu sektor yang mengalami dampak serius

akibat pandemi Covid-19. Meskipun pada triwulan I 2021 pertumbuhan ekonomi

sudah mengalami perbaikan yaitu hanya terkontraksi sebesar 0,74% terhadap

triwulan I 2020 (BPS, 2021). Namun, hal tersebut tidak mengindikasikan bahwa

kondisi perekonomian Indonesia benar-benar pulih. Di negara yang sedang

berkembang seperti Indonesia pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya

ukuran bahwa negara dinyatakan berhasil. Karna masih terdapat indikator lain

yang harus diperhatikan.


Di tengah pandemi Covid-19 ini Indonesia masih mengalami berbagai

permasalahan lain yang harus segera diatasi, seperti masalah pengangguran

dan kemiskinan. Jumlah pengangguran di indonesia pada Februari 2021

mencapai 8,75 juta orang, artinya naik 26,26% dibandingkan dengan Februari

2020 (BPS, 2021). Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan

ekonomi belum bisa untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat.

Masalah pengangguran tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kemiskinan

dan kesejahteraan masyarakat. Persentase kemiskinan di Indonesia pada

Maret 2021 masih mencapai angka 10,14 persen, meskipun turun 0,05 persen

poin terhadap September 2020, namun ternyata naik meningkat 0,36 persen

poin terhadap Maret 2020 (BPS, 2021).


Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk sangat tinggi Indonesia

berpeluang untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan mengatasi

masalah-masalah sosial di tengah pandemi Covid-19. Kemendagri (2021)

melaporkan bahwa jumlah penduduk di Indonesia per Juni 2021 yaitu sebanyak

272.229.372 jiwa. Sekitar 70,7% dari jumlah penduduk tersebut berada pada

usia produktif (investor.id, 2021) yang berpotensi untuk menjadi seorang

entrepreneur muda dan menjadi aktor dalam mewujudkan pembangunan

ekonomi. Generasi muda merupakan aset yang dapat berkontribusi untuk

menciptakan iklim perekonomian yang berkelanjutan sekaligus mengatasi

masalah yang timbul di masyarakat.


Sebagai langkah awal untuk berkontribusi terhadap Indonesia dan

masyarakat, maka generasi bangsa ini harus memiliki jiwa entrepreneurship.

Pudjiastuti (2019) juga melaporkan bahwa generasi muda merupakan agent of

change yang perlu memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu berpikir inovatif

sehingga dapat menciptakan terobosan baru untuk membangun Indonesia.

Namun minat berwirausaha bagi generasi muda Indonesia masih sangat

rendah. Menkop UKM, melaporkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia berada

paling rendah di Asia Tenggara yaitu hanya sekitar 3,47% dari jumlah populasi

(tempo.co, 2021). Padahal Kemenperin (2018) melaporkan bahwa Indonesia

membutuhkan 4 juta wirausaha baru untuk menjadi negara yang maju.


Bagi Indonesia membentuk jiwa kewirausahaan menjadi sangat penting

agar tercapai pertumbuhan ekonomi yang stabil (Handrimurtjahjo 2013, dalam

Sumarno dan Gimin 2019). Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan tersebut

maka dibutuhkan proses pendidikan kewirausahaan (Intansih et al, 2021). Oleh

karena itu, sebagai upaya untuk merealisasikan pembentukan jiwa

kewirausahaan berbasis digital bagi generasi muda, maka hadir solusi inovatif

dari penulis yaitu aplikasi Eduship. Eduship merupakan smart platform berbasis

pendidikan entrepreneurship dalam membentuk generasi unggul Indonesia

yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan di

tengah pandemi Covid-19.


PENUTUP

Aplikasi Eduship merupakan smart platform berbasis pelatihan

entrepreneurship yang memiliki fitur-fitur unggulan. Aplikasi Eduship merupakan

terobosan baru yang memberikan manfaat pada aspek sosial, ekonomi, dan

keberlanjutan. Sehingga aplikasi Eduship merupakan solusi inovatif yang akan

berkontribusi untuk membentuk generasi unggul Indonesia melalui peningkatan

jiwa kewirausahaan yang dapat mewujudkan pembanguanan ekonomi secara

berkelanjutan di tengah pandemi Covid-19.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


PENGEMBANGAN BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG (IPOMOEA REPTUNS) MELALUI MEDIA SISTEM HIDROPONIK

PENDAHULUAN

Kangkung merupakan jenis sayuran yang banyak digemari masyarakat, (Sofiari,

2009). Menurut Teguh Sutanto (2015) bahwa dengan budidaya secara hidroponik

dapat dilakukan dalam ruang yang sempit, media tanam dapat diatur secara

vertikal. Pada tanaman hidroponik juga dapat memberikan kesan design interior

yang bagus dan menarik untuk digunakan sebagai hiasan di rumah. Banyak

sebagian orang tidak mengetahui tentang apa itu hidroponik, dan bagaimana cara

menanamnya. Pada sistem penanaman hidroponik, nutrisi pada pupuk hidroponik

harus mengandung unsur makro dan unsur mikro yang banyak dibutuhkan oleh

tanaman. Dalam menanam hidroponik juga ada aspek-aspek yang perlu

diperhatikan untuk menunjang tanaman hidroponik seperti air, media tanam, unsur

hara dan oksigen. Tanaman secara hidroponik ini juga sangat ramah lingkungan,

tidak menggunan pestisida yang dapat merusak tanah dan tidak menimbulkan

banyak polusi.


Kangkung yang diperbanyak secara hidroponik banyak mempunyai kelebihan,

selain lebih bersih dari teknik konvensional (menggunakan media tanah),

pemanenan kangkung dapat dipotong, dan sisa batang akan tumbuh menjadi tajuk

baru yang dapat dipanen lagi dalam waktu 10 minggu setelah panen pertama dan

hasilnya tetap tinggi. Hal ini karena suplai nutrisi yang terpenuhi, sehingga

perkembangan tajuk masih dapat maksimal. Penggunaan sistem hidroponik

dalam budidaya ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil

tanaman kangkung (Hidayati, 2017:75-76).


Tujuan penulisan kajian esay ini adalah untuk memberikan solusi terhadap

permasalahan yang timbul ketika masyarakat ingin melakukan kegiatan bercocok

tanam maupun kegiatan bertani. Permasalahan tersebut terkait lahan pertanian

yang yang akan digunakan untuk bercocok tanam. Semakin maju dan pesatnya

perkembangan zaman akan membuat semakin mahal harga lahan perhektarnya.

Selain itu timbul permasalahn di masyarakat terkait pencemaran lingkungan

akibat limbah plastik.


Harapanya dengan dibuatnya kajian esay terkait Hidroponik Tanaman Kangkung

ini, dapat memberikan solusi kepada petani maupun masyarakat agar bisa

bercocok tanam dengan cara efektif, mudah dan menjanjikan dalam hal

penghasilan dan keberhasilan dari kegiatan bercocok tanam ini.


PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kangkung memang bukanlah sayuran yang tergolong mahal, karena kangkung

memiliki pertumbuhan yang sangat cepat jadi tidak memerlukan waktu yang lama

untuk memanen kangkung. Dengan menanam kangkung secara hidroponik, itu

artinya kita sudah memperkecil peluang sayuran yang akan kita makan tercemar

oleh hama penyakit karena dengan menggunakan metode hidroponik kita telah

menghindarkan kontak antara kangkung dengan tanah yang menjadi sumber

penyakit. Dengan menanam kangkung sendiri, kita dapat menghemat sedikit

pengeluaran untuk makan sehari-harinya dan kita sudah memperkecil peluang kita

untuk beraktivitas di luar rumah.


Ada beberapa tahapan dalam menanam kangkung secara hidroponik yaitu

penyemaian benih kangkung, pemupukan, perawatan, dan pemanenan. Jika dilihat

dari tahapan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menanam kangkung bukan

perkara yang sulit. Kita dapat menanam kangkung tanpa harus menghabiskan

banyak waktu dan uang. Kita juga mendapatkan keuntungan berupa sayuran yang

sehat dan higenis. Selain untuk keperluan sehari-hari, kita dapat memproduksi

kangkung secara besar dan menjadikannya sebagai ladang usaha. Apalagi dengan

menggunakan metode hidroponik, kita tidak membutuhkan lahan yang sangat luas

untuk menanam kangkung. Dengan menjadikan penanaman kangkung dengan

metode hidroponik sebagai ladang usaha, bukan tidak mungkin kita akan

melahirkan beberapa peluang usaha baru yang erat hubunganya dengan kangkung.

Kebermanfaatan lain pada hidroponik kangkung ini adalah kita bias

memanfaatkan sampah atau botol bekas yang akan digunakan sebagai media atau

tempat untuk hidroponik kangkung ini, sehingga dapat mengurangi tercemarnya

lingkungan sekitar dari botol plastic yang notabennya sulit terurai dalam jangka

waktu bertahun-tahun.


3.2 Saran

Melihat betapa besarnya kebermanfaatan dari metode hidroponik kangkung untuk

mengurangi pencemaran atau limbah botol platik pada lingkungan dan

pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam menggunakan metode hidroponik.

Disarankan kepada masyarakat untuk bisa lebih mengembangkan hidroponik tidak

hanya pada tanaman atau sayur-sayuran saja melainkan pada buah-buahan. Selain

itu penggunaan pupuk dalam merawat tanaman hidroponik untuk membantu

petani dalam memproduksi dan menjual hasil pupuk kompos maupun organik.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


Visualisasi Urban Heritage Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Lokal Untuk Meningkatkan Historical Empathy Siswa Kota Bandar lampung

 ABSTRAK


Penelitian ini membahas mengenai pengembangan media pembelajaran sejarah

melalui visualisasi benda-benda urban heritage di Kota Bandar Lampung untuk

meningkatkan historical empathy siswa Kota Bandar Lampung. Metode yaang

digunkana pada penelitian ini adalah metode pengembangan atau Research and

Development (R&D) dan mengunakan model Thiagarajan, terdapat 4 langkah-

langkah yaitu Define, Desigen, Develop, dan Disseminate disebut juga sebagai

model 4-D. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan angket

(kuesioner). Tenis analisis data menggunakan teknik penelitian pendahuluan

dengan analisis data kualitatif. Dalam hal menguji keefektifitasan produk,

penelitian ini melakukan metode eksperimen yang dilakukan di SMA YP UNILA.

Hasil analisis SPSS 17.0 diperoleh signifikan pada 0,000 < 0,05 hal ini menunjukan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas X IPS 1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas X IPS 2 sebagai kelas kontrol setelah dilakukan pengujian.

Perbedaan hasil test sekala sikap rata-rata kelas experimen 46,88 dan kelas kontrol

43,80, hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran sejarah lokal visualisasi Kota

Bandar Lampung yang dilakukan pengembangan efektif dalam meningkatkan sikap

historical empathy dalam menghadapi era 4.0.

Kata Kunci: Historical Empaty, Media Pembelajaran, Urban Haritage Bandar

Lampung


I. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi di era 4.0 yang begitu dinamis saat ini

terjadi di seluruh Dunia khususnya di Indonesia. Teknologi Informasi membantu

perkembangan seluruh bidang, yaitu ekonomi, kesehatan, sosial, dan terpusat pada

bidang pendidikan. Cakupannya dengan pendidikan, memberikan perspektif

perkembangan teknologi baiknya dapat memperluas kesempatan dalam upaya

membenahi pendidikan di Indonesia yang memiliki kualitas tertinggal cukup jauh

dengan perkembangan pendidikan yang ada di negara maju. Penggunaan teknologi

telah sangat mengubah arah pendidikan sebagai peluang untuk melaksanakan

pemerataan untuk memperluas kesempatan belajar dan menjamin mutu pendidikan

melalui penyediaan dan penggunaan teknologi dan informasi lengkap tentang

pendidikan.


Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi memberikan warna baru

terhadap dunia pendidikan. Hingga taraf yang signifikan perkembangan teknologi,

informasi, dan komunikasi merupakan pusat transformasi dalam mengeksplorasi

mutu pendidikan dan pembelajaran di Indonesia dengan beberapa cara, seperti

membawa teknologi, informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran,

sebagai perancah dan alat pendistribusian bahan ajar dengan menggunakan jaringan

internet (website) dan pendidikan life skill (Cholik, 2017).


Pada abad ke-21, perubahan tren teknologi yang cepat telah mempengaruhi semua

aspek manusia termasuk sistem pendidikan. Implikasi penggunaan teknologi

sebagai alat untuk mentransfer materi pembelajaran meningkatkan kinerja dan

pengalaman belajar dan mendukung pembelajaran konstruktivis dengan

memberikan lingkungan belajar yang otentik. Saat ini, perubahan tren teknologi

yang sangat cepat juga telah mempengaruhi pendidikan di Indonesia, seperti

pergeseran proses belajar mengajar dari model konvensional menjadi pendidikan

terbuka. Fenomena ini menyadarkan pemerintah Indonesia bahwa integrasi

teknologi dalam program pendidikan memainkan komponen kunci dalam

pertumbuhan dan kemajuan masyarakat yang berdayaguna pada persaingan global.

Terdapat konstitusi nasional Indonesia yang mengatur tentang penerapan teknologi

untuk tujuan pendidikan seperti, Peraturan Menteri PANRB No 28 2017 bab 6B

yang menjelaskan tentang ketentuan dalam pengembangan teknologi untuk

keperluan pembelajaran (Machmud, dkk, 2021).


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan memberikan kontribusi signifikan pada program Kampus Merdeka

dengan menyelenggarakan Bangkit 2021. Bangkit sebagai wujud studi independen

adalah program pemberdayaan diri berbasis teknologi digital bagi mahasiswa dalam

mengintegrasikan tantangan dunia industri. Direktur Pembelajaran dan

Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Aris Junaidi menyampaikan diperlukan persiapan

pengetahuan serta kompetensi dalam memahami berbagai tantangan dan persaingan

di pasar global. Inovasi di bidang sains dan teknologi adalah penggerak utama

kesejahteraan bangsa.


Semakin berkembangnya teknologi pendidikan maka perlu adanya inovasi dalam

media pembelajaran khussunya dalam bidang ilmu sejarah lokal. Sejarah lokal

memberikan kesadaran bahwa diperlukan fasilitas pada penyampaian nilai-nilai

budaya, yang mana menjadi terobosan utama dari rencana penanaman karakter

siswa. Cakrawala berpikir yang telah terekam hari ini menjadi bagian pengalaman

yang melekat pada proses sejarah masa lalu dari pengalaman lingkungan siswa.

Pendidikan sejarah lokal berperan penting dalam kemampuannya untuk

menjalankan fungsinya sebagai alternatif rekomendasi peristiwa sejarah yang

berdampingan dengan siswa. Penggambaran sejarah lokal berusaha fleksibel dapat

menghadapkan berbagai fenomena, yang terkait dengan sejarah keluarga, sejarah

sosial dalam wilayah lokal, peran pahlawan lokal dalam perjuangan lokal dan

nasional, budaya lokal, asal-usul kebangsaan, dan bermacam peristiwa yang terjadi

di lokalitas tingkat lokal (Kusnoto, 2017).


Pada pembelajaran sejarah memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dengan

memanfaatkan sejarah lokal. Kelebihannya adalah dapat membawa siswa pada

situasi nyata di lingkungannya, bahkan seolah-olah dapat menghapus batas antara

dunia sekolah dengan dunia nyata di sekitar sekolah. Dari perspektif psikologi

sosial dapat dikatakan memungkinkan siswa untuk secara langsung memahami dan

menghargai lingkungan masyarakatnya. Siswa muda akan dibawa ke dalam

pengalaman belajar, menggabungkan pengalaman masa lalu komunitas mereka

dengan kondisi sekarang dan masa depan (Widja, 1989).


Peroses pembelajaran, sangat penting mendukung optimalisasi materi dan aktivitas

belajar siswa di dalam lingkungan belajar sebagai perluasan media dan sumber

belajar. Ketertarikan siswa pada mata pelajaran sejarah akan muncul dari

pengembangan narasi tentang sejarah. Tujuannya agar siswa dapat mempelajari

sejarah yang berdasarkan pada situsai dunia nyata yang ada pada lingkungannya

agar siswa terdorong dan mampu menafsirkan langsung sumber pengetahuan yang

dimiliki dengan evaluasi nya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar serta dapat memahami dengan baik tentang nilai-nilai

keteladanan yang telah dicontohkan oleh generasi pendahulunya (Sudjana dan

Rivai, 2011).


Pentingnya sejarah lokal dalam pembelajaran sejarah tidak sejalan dengan

kenyataan yang ada, pembelajaran sejarah seringkali menghadapi perubahan

kurikulum yang mengubah esensi dari buku teks yang selalu dikaji dalam

pembelajaran sejarah. Selain itu, sistem pembelajaran yang tidak di inovasi oleh

pendidik akan memberikan citra bahwa pembelajaran sejarah selalu membosankan.

Karena dalam pembelajaran sejarah otoritas kegiatan adalah menghafal peristiwa

sejarah yang pernah terjadi, sehingga pembelajaran sejarah menjadi fokus dari tiga

aspek yaitu edukatif, inspiratif, dan rekreatif. Belajar sejarah merupakan perhatian

yang diambil dalam upaya membentukan karakter dan peradaban generasi bangsa.

Pada materi sejarah gambaran nilai-nilai bangsa yang dibangun pada masa lalu,

dipertahankan dan disesuaikan untuk kehidupan masa kini, serta dikembangkan

lebih lanjut untuk kehidupan masa depan. Terdapat penyangkalan yang dialami

terus menerus dalam pembelajaran sejarah saat ini antara lain lemahnya dasar teori,

minimnya imajinasi, tumpuan terhadap buku teks dan kurikulum yang oriented,

serta keharusan untuk tidak peduli mengenai fenomena globalisasi untuk mencapai

tujuan pembelajaran sejarah yang baik. Penggunaan metode pembelajaran harus

mampu menciptakan historical memory dan didukung oleh emotional memory

(Umamah, 2017).


Pembelajaran sejarah dapat dilaksanakan dengan menggunakan sejarah lokal yaitu

dengan memanfaatkan cagar budaya. Cagar budaya mengarah ke sumber belajar

sejarah untuk ide-ide yang lebih kontekstual, menarik, dan lebih mudah dipahami

oleh siswa. Cagar budaya menyatukan penggambaran yang lebih nyata kepada

siswa sehingga di dalam pandangan mereka dapat memodifikasi peristiwa sejarah

secara lebih nyata, tidak hanya pengetahuan peristiwa sejarah secara abstrak.

Wawasan budaya dapat menyadarkan betapa pentingnya mempelajari kronologis

sejarah bangsa dari sisi kemegahan budaya. Cagar Budaya yang merupakan proses

karya masa lampau tidak hanya penting sebagai dari sudut pandang visualisasi,

melainkan untuk membahas nilai-nilai warisan didalamnya untuk konsolidasi

hingga rekonstruksi dan pelestarian situs di era sekarang sehingga penguatan sisi

pengakuan bisa dirasakan baik secara lokal, nasional dan global. Melalui konsep

urban heritage, diharapkan bahwa peserta didik dapat mendapat wawasan yang

lebih luas mengenai pembelajaran sejarah secara kristis dan analistis (Acep, 2019).

Pada kenyataannya di daerah Lampung sendiri, banyak peningalan sejarah yang

terbengkalai dan tidak mendapatkan perhatian baik oleh masyarakat maupun

pemerintah sehingga mengalaimi kerusakan (Hidayat, 2019). Salah satunya yang

rumah Rumah Deswati yang memiliki peran besar dalam sejarah berdirinya

Provinsi Lampung, tetapi bangunan tersebut kini tak terawat dan beberapa bagian

telah mengalami kerusakan. Kawasan Teluk Betung, Bandar Lampung memiliki

banyak bangunan sejarah yang tidak terawat sehingga menjadi sasaran tangan jahil

atau vandalisme. Bahkan beberapa bangunan juga sudah tampak usang dengan cat

yang terkelupas (Network, 2021). Secara tidak langsung, kondisi tersebut

merupakan peringatan bagi kota sebab dapat mempercepat penurunan mutu

fungsional, visual, serta lingkungan (Octadynata, dkk, 2020).


Perlu adanya bentuk upaya pelestarian terhadap urban heritage untuk melindungi

peninggalan budaya yang dimiliki oleh suatu kota. Pembelajaran sejarah juga tidak

mampu membangun karakter dan nilai-nilai keadaban di kancah individu

(Murti,2013). Pernyataan tersebut perlu dicermati supaya pembelajaran sejarah

lebih berhasil dalam menciptakan perilaku peserta didik yang logis dan realistis

melalui perubahan pemahaman persepsi dan sikap terhadap sejarah (Pramono,

2012). Untuk itu harus ditimbulkan sebuah kepedulian akan peninggalan sejarah


terhadap lembaga pendididkan untuk menanamkan historical empathy ditengah

kemajuan perkembangan Kota Bandar Lampung. Dengan tumbuhnya historical

empathy mendorong individu dalam memahami dan merasakan, peka, peduli

terhadap bangunan yang mengandung nilai-nilai sejarah (Perrotta, 2016).

Sejarah lokal dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran sejarah dalam

membetuk karater siswa, dimana materi sejarah lokal dapat di kombinasikan

dengan materi sejarah Indonesia. Akan tetapi sampai sekarang pembelajarannya

masih belum maksimal yang disebabkan minimnya bahan ajar yang menjadi

sumber belajar, dan juga kurangnya penggunaan media pembelajaran seperti film

dokumentasi mengenai materi-materi yang diberikan. Untuk itu, dibutuhkan usaha

pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran yang sinkron dengan keadaan

lingkungan sosial serta budaya siswa (Abidin, 2021).


Penelitian ini akan mengembakan media pembelajaran visualisasi melalui benda-

benda urban heritage yang dapat memberikan gambaran bagi peserta didik

mengenai peninggalan suatu situs bangunan bersejarah khususnya di Provinsi

Lampung. Dengan melihat visualisasi benda-benda urban heritage maka peserta

didik dapat melihat peninggalan bersejarah tanpa mendatangi situs tersebut, serta

dapat menunjang pemahaman materi. Media visualisasi menampilkan objek secara

konkret sehingga menumbuhkan kesadaran sejarah peserta didik akan pentingnya

mempelajari sejarah. Bagi pendidik sendiri, media visualisasi melalui benda urban

heritage dapat membantu terhadap penjelasan materi terkait peninggalan sejarah,

maka pemanfaatan media visual dapat memberikan dampak postif baik bagi

pendidik maupun peserta didik (Juniardi, 2015). Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Salamah bahwa media berbasis visual mempunyai peran yang sangat

vital terhadap proses pembelajaran. Media visual berfungsi untuk mempermudah

pemahaman, menambah ingatan peserta didik, menunmbuhkan minat peserta didik,

serta dapat memberikan hubungan antar materi pembelajatan dengan dunia nyata

(Salamah, 2017).


Penelitian ini mengkaji mengenai visualisasi media pembelajaran dalam sejarah

lokal dan peran sejarah lokal terhadap penguatan karakter siswa. Hal ini berbeda

dengan penelitian ini yang mengembangkan media visualisasi melalui bangunan

urban heritage Kota Bandar Lampung agar siswa dapat melihat dan memahami

benda urban heritage Kota Bandar Lampung dan meningkatkan kepedulian

terhadap sejarah lokal.


V. KESIMPULAN

Pembelajaran sejarah lokal dalam pembelajaran Sejarah Peminatan di sekolah

belum diterapkan secara maksimal, dengan ini diperlukan adanya pendekatan

sejarah yang berbasis kelokalitasan untuk meningkatkan kesadaran sejarah peserta

didik. Media pembelajaran berperan penting dalam berjalanya pembelajaran,

karena itulah harus dilakukan suatu pengembangan terhadap media pembelajaran

yang akan menujang terjadinya proses pembelajaran secara efektif. Berdasarkan

hasil penilian ini, hasil validasi ahli media dan experimen terhadap kelompok kecil

menunjukan media visualisasi urban heritage dinyatakan baik dan diterapkan dalam

peroses pembelajaran. Pada test efektifitas diperoleh hasil signifikan dengan 0,000

< 0,05 hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelas X IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPS 2 sebagai kelas

kontrol setelah dilakukan pengujian. Adapun nilai reta-rata tes sikap pada kelas

kontrol = 43,80. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran visualisasi urban

heritage Kota Bandar Lampung dapat meningkatkan empati sejarah siswa dalam

era 4.0.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


PENGOKOHAN BUDAYA LITERASI : SEKADAR RUMOR ATAU TIPUAN BELAKA ?

Pendahuluan

Berbicara mengenai literasi dalam lingkup buku sebagai jendela ilmu, pastinya tidak

akan terlepas dari julukan si ‘kutu buku’ yang sangat terkenal bagi seseorang yang

menjadikan buku-buku sebagai temannya. Bukan suatu istilah negatif, tetapi tidak

jarang kita menemukan penggunaan istilah ‘kutu buku’ diartikan dengan konotasi

negatif.


Pandangan aneh yang diberikan seseorang dengan melontarkan perkataan “ kutu buku

nih, rajin sekali ” menjadikan sebuah stigma negatif karena menganggap membaca buku

adalah hal aneh dan buruk. Anggapan ‘kuper’ diterima para kutu buku. Sementara di

sisi lain anak muda ingin dianggap keren. Sehingga stigma negatif yang didapatkan

menjadikannya enggan untuk membaca buku.


Digitalisasi pada abad 21 kian merambah ke segala bidang. Peningkatan tekonologi

digital dalam mendorong kemajuan bangsa terus dicecar secara maksimal. Dunia boleh

berkata kemudahan akses teknologi dan komunikasi menjadi tawaran dari

perkembangan era digital. Akan tetapi, fakta di lapangan berkata lain. Perkembangan

era digital seakan berbalik arah memberikan dampak negatif, yaitu darurat minat baca.


Seperti dikatakan Ratnasari (2011: 16), minat adalah suatu perhatian kuat terhadap

kegiatan membaca yang mengantarkan kemauan diri untuk membaca. Minat baca saat

ini tergusur oleh tren gawai yang menurunkan minat baca berliterasi. Kecenderungan

manusia dalam mendapatkan sesuatu secara instan, cepat, dan mudah membuat budaya

literasi menjadi luntur. Minat baca sebagai kriteria pengukuran kualitas pendidikan di

sebuah negara menjadikan indeks tingkat pendidikan tinggi Indonesia tergolong rendah,

yaitu 14,6% (Kompasiana.com ).


Lantas, bagaimana kita menyikapi hal ini ? apakah dengan berdiam saja cukup menjadi

‘jalan ninja’ kita dalam menyikapi permasalahan ini ?


Penutup

Keterpurukan bangsa dalam minat literasi seakan terlihat seperti ‘lingkaran setan’ yang

terus melekat dalam sendi kehidupan. Kebodohan, kemalasan, kemiskinan menjadi tiga

hal pokok yang mengisi hal tersebut. Usaha pemutusan ‘lingkaran setan’ yang terus

membelenggu bangsa harus segera dilakukan oleh banyak pihak. Dengan pengokohan

budaya literasi di masyarakat, kebodohan akan dapat terberantas dan hilangnya

kemalasan yang menyelimutinya, serta bangsa Indonesia akan terbebas dari kemiskinan

yang kian meronta.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


Bangsa hebat : Bangsa yang memiliki karakter dan moral

Pendahuluan

Di masa pandemi, perkembangan akhlak para generasi bangsa banyak sekali yang

meyimpang dari norma-norma. Menjamurnya teknologi sebagai dampak globalisasi yang

dirasakan oleh seluruh manusia pada masa pandemi ini, bukan merupakan rahasia semata

jika globalisasi ini bisa memberikan dampak buruk khususnya untuk generasi muda yang

lekat dengan teknologi itu sendiri. Seperti penggunaaan aplikasi tiktok yang kebanyakan

remaja sebagai penggunannya malah menyalahgunakannya dan menjadikan aplikasi

tersebut sebagai ajang pamer siapa yang tidak berakhlak dan berilmu. Hal tersebut

dilakukan hanya untuk ketenaran dan kesenangan yang didapatkan. Sungguh miris

perilaku tersebut, apalagi terhadap remaja yang memakai pakaian tak senonoh dan

memamerkan aurat lalu disaksikan oleh seluruh orang secara berulang.


Pembullyan terhadap sesama yang masih marak terjadi juga menandakan bahwa telah

terjadi keruntuhan akhlak, selain itu beberapa kenakalan dan kekerasan oleh remaja tak

kunjung henti. Bahkan pada awal bulan oktober lalu sekelompok geng motor anak remaja

telah melakukan kekerasan kepada seorang bapak dan menyebabkannya meninggal

dunia. Beberapa pengaruh dan tekanan luar kebanyakan menjerumuskan remaja kepada

perkara yang negatif dan tak mencerminkan sebagai generasi muda penerus bangsa.


Apabila beberapa pengaruh dan dampak buruk ini disepelekan dan tidak diperhatikan

akan menyebabkan keruntuhan akhlak dan merosotnya moral serta dapat menghilangkan

identitas generasi bangsa Indonesia. Fenomena merosotnya moral dan akhlak pada

pemuda tersebut merupakan salah satu akses pada kondisi masyarakat di saat peralihan

dari fase transformasi sosial mengahadapi era globalisasi yang tidak diimbangi oleh

pendidikan karakter.


Penutup

Bagi suatu bangsa, kepribadian bangsa ini merupakan salah satu standar kualitatif bangsa

dan tidak dapat dipisahkan dari kemajuan bangsa itu sendiri. Pada dasarnya melalui

pendidikan karakter bangsa dapat menjadi langkah dalam pembentukan karakter bangsa

sehingga para generasi bangsa dapat menjadi cerminan bangsa yang baik.


Perubahan zaman yang seakan tidak bisa dihentikan dapat memeberikan dampak terhadap

suaatu generasi bangsa itu sendiri. Apabila beberapa pengaruh dan dampak buruk yang

dapat ditimbulakn ini disepelekan dan tidak diperhatikan akan menyebabkan keruntuhan

akhlak dan merosotnya moral serta dapat menghilangkan identitas generasi bangsa

Indonesia. Fenomena merosotnya moral dan akhlak pada pemuda tersebut merupakan

salah satu akses pada kondisi masyarakat di saat peralihan dari fase transformasi sosial

mengahadapi era globalisasi yang tidak diimbangi oleh pendidakan karakter.


Dengan pendidikan karakter bangsa sesuai dengan aturan dan norma bangsa, Indonesia

akan dapat melahirkan generasi muda yang memiliki integritas tinggi dan berkarakter

sehingga dapat memahami, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi

bangsa Indonesia secara konsisten dan berkesinambungan sesai dengan tujuan bangsa

sekaligus sebagai jati diri terhadap bangsa Indonesia. Terlepas dari itu, peran serta guru

menjadi salah satu faktor penting yang dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam

upaya menjaga dan membentuk karakter suatu bangsa.


Generasi muda penerus bangsa harus berifat pariot dan menjadi tonggak kemajuan juga

menjadi cerminan karakter bangsa Indonesia sangat tergantung pada peran seorang guru

yang mengabdi dan berbakti pada negeri demi menjaga identitas bangsa Indonesia.

Dengan demikian diharapkan guru dapat terus mnegabdi dan menjadikan hidupnya

sebagai tonggak hidup bangsa Indonesia.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


Postingan Populer