Sabtu, 19 November 2022

RUMAH IBADAH (MASJID) YANG IDEAL BERDASARKAN MASALAH SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT

 Pendahuluan

Rumah ibadah merupakan bangunan yang penting karena berfungsi sebagai tempat

sembahyang orang-orang sesuai dengan keyakinannya, untuk itu diperlukan penyesuaian

terhadap kualitas rumah ibadah demi mendapatkan tempat sembahyang yang ideal agar para

jemaatnya nyaman menjalani kegiatan beribadah tanpa merasa terganggu. Berikut ini kami

ambil contoh rumah ibadah berupa masjid


Isi

Masjid merupakan tempat sembahyang orang Islam, disini mereka melaksanakan

sholat 5 waktu setiap hari. Dengan jadwal sembahyang sepadat itu pastilah dibutuhkan masjid

yang ideal agar kegiatan sholat terlaksana dengan baik, namun sayangnya tidak jarang kita

mendapati masalah sosial yang terjadi di lingkungan masjid.

Salah satu contoh masalah sosial yang terjadi adalah terjadinya kehilangan barang

jemaat yang dikarenakan oleh ulah pencuri, barang yang seringkali hilang berupa alas kaki

entah sandal atau sepatu terutama di hari jum’at ketika masjid sedang ramai-ramainya.

Bahkan tidak jarang pencurian alas kaki ini dalam jumlah besar seperti yang terjadi di

Tangsel dimana seorang abg mencuri satu tas penuh para jemaat hari jumat. Untuk itu

diperlukannya tempat penyimpanan atau rak khusus untuk menyimpan alas kaki yang

tertutup, dengan demikian setidaknya akan mengurangi niat pelaku untuk mencuri ketimbang

jika dibiarkan tergeletak begitu saja di luar masjid, jika memiliki modal yang besar dan lebih

mungkin bisa disediakan loker yang cukup luas dengan kunci untuk menyimpan sandal dan

barang-barang jemaat.

Tidak sampai disitu, ketika hujan datang tidak jarang jemaat menaikkan alas kaki

mereka ke lantai masjid melebihi batas suci agar alas kaki tidak basah. Sandal atau sepatu

yang kotor dan basah akan menodai lantai masjid, namun sepertinya di paragraf pertama telah

menjawab solusi dari masalah ini yakni menyediakan tempat khusus. Tidak cukup sampai

situ, harus diberi sanksi kepada jemaat yang masih nakal mengotori masjid dengan

mewajibkan membayar infaq ke kotak amal, selain membentuk kedisiplinan juga menambah

pemasukan masjid

Toilet masjid yang kotor juga masih menjadi masalah sosial pada rumah ibadah,

lagi-lagi tentang kedisiplinan dimana banyak jemaat yang terlalu malas menyiram atau

membersihkan toilet yang baru saja dipakai. Untuk itu, dapat dibuat gerakan membersihkan

masjid seperti yang oleh relawan komunitas Cinta Masjid yang berada di bandung serta

memberikan sanksi dan pemahaman kepada jemaat masjid demi memberitahu pentingnya

menjaga kebersihan tempat ibadah

Selain itu isu yang sering terjadi adalah kurangnya kedisiplinan pada jemaat dalam

merapikan dan membersihkan alat sholat terutama mukena. Kerap kali mukena yang tersedia

merupakan mukena yang sudah lama dipakai dan belum dicuci sehingga menimbulkan bau

kurang sedap dan tidak nyaman dipakai. Penempatan mukena yang tidak rapi dan tidak pada

tempatnya merusak kerapian dan seringkali membuat jemaat terpaksa mengenakan mukena

yang tidak sesuai. Solusi yang dapat diterapkan adalah mewujudkan gerakan mukena sehat.

Gerakan ini dapat dimulai dengan membentuk komunitas internal. Pencucian mukena dapat

dilakukan bergilir secara berkala seminggu sekali mencuci setengah dari kapasitas mukena

yang disediakan di masjid. Untuk melakukan penataan guna menjaga kerapian dapat dimulai

dengan sosialisasi lisan dan tulisan. Sosialisasi tulisan dapat dilakukan melalui brosur dengan

desain menarik yang disebarkan kepada jemaat.

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer