Sabtu, 12 November 2022

Pengaruh Intensitas Waktu Paparan Sinar Matahari terhadap Kesehatan Kulit

Pendahuluan

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar sekaligus merupakan organ terbesar pada tubuh

manusia. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan

subkutis. Di lapisan epidermis terdiri atas stratum korneom, stratum lusidum, stratum granulosum,

stratum spinosum dan stratum basale. Di stratum basale terdapat sel-sel melanosit yang berfungsi

memproduksi melanin. Di dalam melanosit diproduksi dua subtipe melanin, yaitu eumelanin dan

pheomelanin. Keduanya adalah derivat dari asam amino tirosin dan disintesis dari oksidasi tirosin oleh

enzim tirosinase dan juga berperan dalam regulasi homestasis epidermal. Pada orang yang kulitnya

berwarna gelap, melanosit memproduksi lebih banyak melanin, melanosomnya berbentuk lebih besar

daripada mereka yang memilki warna kulit yang terang. Menghitamnya kulit (tanning) akibat paparan

sinar matahari dipengaruhi oleh adanya peningkatan aktivitas enzim tirosinase dalam melanogenesis.

Paparan berlebihan pada sinar matahari dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan kulit

manusia.


Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet A, sinar ultraviolet B, dan sinar ultraviolet C. Sinar

ultraviolet B memiliki keaktifan biologis tertinggi. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat paparan

sinar

matahari berlebihan terhadap kulit dalam fase akut antara lain seperti kerusakan DNA, eritema, mutasi,

pigmentasi, dan imunosupresi. Paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan

terjadinya penuaan dini pada kulit serta kanker kulit. Paparan berlebihan sinar matahari menyebabkan

peningkatkan pigmentasi pada kulit. Melanin yang berfungsi sebagai pelindung kulit diproduksi lebih

banyak oleh melanosit seiring dengan besarnya intensitas paparan oleh sinar matahari. Semakin intens

paparan sinar matahari terhadap kulit, semakin banyak pula melanin yang akan diproduksi melanosit.


Isi

Sinar matahari adalah sumber radiasi UV alami terkuat. Radiasi sinar UV dikategorikan sebagai

karsinogen oleh Departemen Kesehatan Amerika Serikat dan WHO (World Health Organization).

Karsinogenesis dalam istilah medis adalah proses terbentuknya sel kanker dalam tubuh manusia. Dalam

jangka panjang, paparan radiasi sinar UV yang terlalu berlebihan pada kulit dapat menyebabkan

seseorang berisiko terkena kanker kulit. Efek radiasi terpapar sinar ultraviolet Sunburns (Kulit terbakar

karena sinar matahari) Sunburns adalah istilah yang dipakai ketika kulit terasa seperti terbakar karena

panas sinar matahari. Kulit terbakar disebabkan oleh radiasi sinar UVB. Gejala dari sunburn adalah warna

kulit yang menjadi kemerahan, kulit terasa gatal, perih, dan terkelupas. Tanning (Warna kulit berubah)

Tanning adalah sebuah proses untuk menggelapkan warna kulit. Ketika kulit terpapar sinar UV secara

berlebihan, tubuh akan memproduksi lebih banyak melanin. Semakin banyak melanin yang diproduksi,

kulit akan menjadi semakin lebih gelap. Sering melakukan tanning dapat berbahaya bagi kesehatan,

karena dapat berpotensi menyebabkan kanker kulit. Kanker Kulit Kanker kulit adalah kasus kanker yang

paling sering ditemui di dunia dan salah satu penyebabnya adalah radiasi sinar UV. Radiasi UV dapat

menyebabkan kerusakan pada kromosom dan mengakibatkan mutasi DNA dalam tubuh kita. Mutasi

DNA saja bukanlah penyebab kanker, namun kanker terjadi akibat dari akumulasi mutasi DNA yang

sudah terjadi selama kurun waktu tertentu. Efek Negatif Radiasi UV terhadap Mata Selain kulit, radiasi

sinar UV yang berlebihan dapat merusak mata, khususnya bagi orang yang memiliki pupil mata berwarna


terang.Efek radiasi UV akumulatif dalam jangka panjang terhadap mata dapat mengakibatkan katarak,

kerusakan retina, dan degenerasi makular. Degenerasi makular dapat menyebabkan kebutaan. Penuaan

Kulit dan Keriput Paparan sinar UV yang berlebihan juga dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan.

Radiasi sinar UV dapat merusak kolagen pada kulit sehingga mengurangi fleksibilitas kulit. Serangan

sinar matahari bersifat kumulatif, artinya efeknya akan terkumpul dan terbentuk seiring waktu. Kerusakan

akibat radiasi sinar matahari terhadap kulit dapat menyebabkan kanker kulit di masa yang akan datang.

Kulit mempunyai sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat warna kulit maka

semakin tebal lapisan melanin pada kulit, sehingga memberi perlindungan lebih banyak bagi kulit. Oleh

karena itu, semakin putih kulit seseorang, semakin rentan terhadap radiasi ultraviolet (UV). Mengingat

bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu dilindungi meski tubuh telah menyediakan

sistem perlindungan alami. Berikut ini beberapa cara untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari

serta mengurangi risiko terkena kanker kulit yaitu pertama Batasi waktu terkena sinar matahari secara

langsung,kedua Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya atau sunblock, ketiga

Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar, kaca mata hitam dengan

lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan panjang, ataupun jaket. Keempat gunakan Tabir

surya (sunblock), untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi sinar UV.


Kesimpulan

Sinar ultra violet bermanfaat untuk manusia yaitu diantaranya untuk mensintesa Vitamin D dan juga

berfungsi untuk membunuh bakteri. Namun disamping manfaat tersebut, sinar ultra violet dapat

merugikan manusia apabila terpapar pada kulit manusia terlalu lama yaitu dapat menyebabkan kanker

kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet adalah dengan menggunakan

tabir surya atau sunblock.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer