Sabtu, 06 Desember 2025

Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas sebagai Minuman Fermentasi “Pine Pro” untuk Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Masyarakat

  Pendahuluan 

Pola makan masyarakat Indonesia pada umumnya masih kurang seimbang.  Banyak orang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi lemak, gorengan, serta  camilan manis, namun jarang mengonsumsi buah dan sayuran. Kebiasaan  tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pencernaan seperti  sembelit, diare, dan iritasi usus (Putri et al., 2023). Selain itu, pola makan  yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti  hipertensi, obesitas, diabetes, dan gangguan kolesterol (Laksono et al.,  2022). Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan pencernaan masyarakat  perlu mendapatkan perhatian lebih serius. 

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan adalah dengan  mengonsumsi pangan fungsional, khususnya minuman probiotik. Menurut  Badan POM, pangan fungsional merupakan pangan yang secara alami atau  telah melalui proses pengolahan, mengandung satu atau lebih senyawa yang  memiliki fungsi fisiologis tertentu dan terbukti bermanfaat bagi kesehatan.  Minuman probiotik mengandung bakteri baik, seperti bakteri asam laktat  (BAL), yang mampu menyeimbangkan mikroflora usus dan bertahan hidup  di lingkungan asam lambung, sehingga membantu menjaga fungsi  pencernaan. 

Salah satu bahan potensial yang dapat digunakan adalah buah nanas.  Penelitian mengenai fermentasi kulit nanas menunjukkan bahwa limbah  nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minuman  probiotik yang murah dan bernilai ekonomi. Namun, produk tersebut masih  perlu dikembangkan lebih lanjut karena kualitas rasa dan penerimaan  konsumen belum optimal. Pengembangan fermentasi dari kulit buah nanas  diharapkan dapat menghasilkan produk probiotik yang memiliki cita rasa  lebih baik dan manfaat kesehatan yang tinggi. 

Salah satu inovasi yang kami kembangkan adalah “PinePro”, minuman  fermentasi berbahan dasar kulit nanas. Produk ini merupakan hasil ide dan 

kreasi kami sendiri, yang dibuat melalui proses fermentasi alami dengan  tambahan gula aren, jahe, dan serai. Kombinasi bahan-bahan tersebut  menghasilkan cita rasa yang unik, segar, dan memiliki aroma khas alami..  Kandungan karbohidrat dan gula alami dalam nanas mendukung proses  fermentasi dan berperan penting dalam pembentukan probiotik. Konsumsi  “PinePro” diketahui dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan  serta membantu memenuhi kebutuhan vitamin C, vitamin A, vitamin B, dan  magnesium (Sagita, 2023). 

Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra penghasil nanas terbesar di  Indonesia, memiliki potensi besar dalam pengembangan produk probiotik  alami ini. Kandungan enzim bromelin dan gula alami dalam nanas Lampung  mendukung proses fermentasi yang ideal untuk menghasilkan minuman  probiotik. Dengan inovasi pengolahan yang tepat, nanas Lampung dapat  menjadi bahan baku utama dalam produksi minuman probiotik yang  terjangkau, menyehatkan, dan berdaya saing nasional. 

Dengan demikian, inovasi produk seperti “PinePro” berbahan dasar nanas  Lampung dapat menjadi solusi alami untuk meningkatkan kesehatan  pencernaan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi lokal melalui  pemanfaatan hasil pertanian daerah. 

Isi 

Gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, dan diare  merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dialami oleh masyarakat  dari berbagai kalangan usia. Kondisi ini sering disebabkan oleh pola makan  yang tidak teratur, rendah serat, kurangnya konsumsi air, serta minimnya  asupan makanan yang mengandung probiotik alami. Di pasaran, banyak  produk probiotik yang tersedia dalam bentuk kapsul atau yoghurt impor,  namun produk tersebut seringkali dianggap kurang familiar, tidak praktis  bagi sebagian masyarakat, serta memiliki harga yang relatif mahal. Padahal,  Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah yang 

dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk probiotik alami dengan  harga yang lebih terjangkau, salah satunya adalah buah nanas Lampung. 

Nanas Lampung merupakan salah satu komoditas buah unggulan daerah  yang dikenal memiliki rasa manis dan kandungan gizi yang tinggi. BPS  melaporkan, Indonesia memproduksi 3,2 juta ton nanas pada tahun 2022,  meningkat sekitar 10,99% dibanding tahun sebelumnya yaitu berjumlah 2,8  juta ton pada 2021. Lampung jadi provinsi penghasil nanas terbesar di  Indonesia pada 2022, yang telah memproduksi 861.706 ton. Kemudian,  posisi kedua diikuti oleh Sumatera Selatan dengan produksi nanas sebanyak  567.120 ton pada tahun lalu.Produk nanas dari Lampung telah menembus  pasar ekspor di 55 negara di sejumlah benua seperti Eropa, Amerika dan  Asia. 

Gambar 1. Grafik Penghasil Nanas Terbesar 2022 

Buah nanas mengandung enzim bromelin yang dapat membantu  memperlancar proses pencernaan protein, mengurangi peradangan pada  saluran cerna, serta mendukung kesehatan sistem pencernaan secara  menyeluruh. Selain itu, kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan  dalam nanas juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Potensi  besar inilah yang menjadi dasar lahirnya gagasan untuk mengembangkan  minuman fermentasi nanas sebagai alternatif probiotik lokal yang alami dan 

menyehatkan. 

Produk “PinePro” dikembangkan sebagai inovasi minuman fermentasi  nanas Lampung yang mengandung probiotik alami. Minuman probiotik  merupakan minuman yang didapatkan dari hasil fermentasi bakteri probiotik  asam laktat (BAL) dan mengandung bakteri hidup yang dapat hidup di  saluran pencernaan sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran  cerna serta memiliki aroma dan rasa yang khas (Sagita et al., 2023).  "PinePro" merupakan salah satu produk fermentatif yang dapat dibuat  dengan berbahan baku ekstrak buah Nanas. Proses Fermentasi adalah proses  produksi makanan yang paling mudah dan sederhana. Fermentasi  merupakan proses yang menggunakan mikroorganisme seperti yeast dan  bakteri, untuk mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik  dalam kondisi anaerobic (Crawford, 2018). Proses fermentasi ini tidak  hanya meningkatkan kandungan probiotik dalam minuman, tetapi juga  memperkaya cita rasa segar khas tropis yang sesuai dengan selera  masyarakat Indonesia. Dengan bahan baku yang mudah diperoleh dan  teknologi pengolahan yang sederhana, “PinePro” dapat diproduksi secara  lokal dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan produk impor. Inovasi  ini tidak hanya bertujuan menyediakan alternatif minuman kesehatan untuk  menjaga sistem pencernaan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi hasil  pertanian lokal. Pemanfaatan nanas Lampung sebagai bahan utama dapat  membantu meningkatkan pendapatan petani, mengurangi limbah buah yang  tidak terjual, serta memperkuat kemandirian pangan dan kesehatan  masyarakat. Dengan demikian, “PinePro” menjadi wujud nyata sinergi  antara pemanfaatan sumber daya alam lokal, teknologi fermentasi, dan  inovasi pangan fungsional untuk menciptakan produk probiotik alami yang  terjangkau, bergizi, dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat luas. 

Kandungan karbohidrat dan gula dalam kulit Nanas menjadi penentu jadi  penentu potensinya sebagai bahan baku pembuatan tepache, sehingga  memiliki nilai manfaat yang lebih besar. Pernanfaatan kulit nanas sebagai 

bahan baku minuman tepache bukan tanpa alasan, kandungan nutrisi yang  terdapat pada kulit nanas dapat dikatakan cukup banyak seperti karbohidrat  17.53%, air 81,72%, serat kasar 20,87%. protein 4.41%, dan gula reduksi  13.65%, serta vitamin dan mineral lainnya (Hujjatusnaini et al., 2022).  Dalam kulit nanas terdapat kandungan yang berguna untuk menekan laju  pertumbuhan bakteri. yaitu, fenol, klor, iodium serta adanya enzim seperti  bromelin. Menurut Tivani dan Perwitasari (2021), kulit dari jenis nanas  madu membantu dalam menghambat bakteri Escherichia coli. Minuman  fermentatif tepache merupakan minuman tradisional yang berasal dari  Mexico yang berbahan dasar Nanas b. dan jeruk, yang kemudian banyak  dilakukan inovasi melalu beragam penelitian. Beberapa studi melaporkan  inovasi tepache dengan beragam variasi suplementasi dan jenis buah,  mikroorganisme fermentatif, ataupun perlakuan variable penelitian lainnya  (Pehiningrum et al., 2017). Suplementasi probiotik yang lebih variatif  bertujuan untuk memperbaiki fungsinya sebagai minuman yang  menyehatkan.  

Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan “PinePro” yaitu kulit nanas,  gula aren, jahe dan serai. Proses pembuatan “PinePro” yaitu: Kulit nanas dan  bahan rempah lainnya dibersihkan. Kupas 1 buah nanas matang ukuran  sedang dan pisahkan kulit nanas, lalu potong-potong ukuran sedang.  Masukkan 278 gram kulit nanas dan 130 gram. Siapkan rempah-rempah  seperti jahe dan serai, lalu masukkan rempah yang sudah disiapkan ke dalam  wadah tersebut. Siapkan 343 gram gula aren. Lalu larutakan terlebih dahulu,  kemudian tuang ke dalam toples. Setelah itu tuangkan 400 ml air minum ke  dalam wadah dan aduk hingga larut sempurna. Tutup wadah dengan kain  agar sirkulasi udara tetap terjaga, kencangkan kain dengan tutup yang  tersedia atau ikat dengan karet gelang agar kotoran atau serangga tidak  mudah masuk. Diamkan 2-3 hari agar fermentasi terjadi. Setelah fermentasi  dilakukan selama 2-3 hari lalu saring cairannya dan buang ampasnya.  Pindahkan pinepro ke dalam botol atau wadah dan simpan di kulkas hingga  dingin. Ketika akan dikonsumsi, encerkan “PinePro” dengan sedikit air atau 

tambahkan potongan es batu. 

Langkah pembuatan “PinePro” 

1. Siapkan wadah yang sudah berisi air, potongan kulit nanas, gula aren,  serta sereh dan jahe yang sudah dicuci 

2. Masukkan bahan-bahan ke dalam wadah yang berisi air, kemudian  diaduk 

3. Diamkan selama 3 hari untuk proses fermentasi 

Gambar 2. Prosedur pembuatan Pinepro 

Produk “PinePro” memiliki berbagai manfaat dan keunggulan yang  mencakup aspek kesehatan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi  kesehatan, “PinePro” berperan penting dalam menjaga keseimbangan  mikrobiota usus serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan probiotik  hasil fermentasi dari bakteri asam laktat (BAL) dapat membantu  memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, dan mengoptimalkan  penyerapan nutrisi. Selain itu, enzim bromelin yang terdapat dalam nanas  mampu mempercepat pemecahan protein dan mengurangi peradangan pada  saluran cerna, sehingga membuat sistem pencernaan bekerja lebih efisien.  Hasil penelitian Sagita et al. (2023) menunjukkan bahwa minuman  fermentasi dengan BAL mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam  usus serta memiliki efek positif terhadap kesehatan pencernaan.  

Penelitian lain oleh Fitriani et al. (2022) juga menemukan bahwa fermentasi  kulit nanas menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi, tergantung pada 

jenis gula dan lama fermentasinya, sehingga memberikan manfaat tambahan  dalam melawan radikal bebas di tubuh. 

Dari sisi ekonomi, “PinePro” menjadi contoh inovasi lokal yang memiliki  potensi besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha masyarakat.  Pemanfaatan kulit nanas yang sebelumnya dianggap limbah menjadi bahan  baku utama menjadikan produk ini memiliki nilai tambah tinggi dengan  biaya produksi yang relatif rendah. Kondisi ini membuka kesempatan bagi  petani dan pelaku UMKM di daerah penghasil nanas seperti Lampung untuk  terlibat dalam proses produksi, distribusi, hingga pemasaran produk.  Hujjatusnaini et al. (2022) menjelaskan bahwa kulit nanas memiliki  kandungan karbohidrat sebesar 17,53% dan gula reduksi 13,65%,  menjadikannya bahan ideal untuk fermentasi bernilai ekonomi. Penelitian  Suprihatin et al. (2023) juga memperkuat hal ini dengan menyatakan bahwa  pengolahan kulit nanas menjadi minuman probiotik dapat menciptakan  peluang usaha rumah tangga yang meningkatkan pendapatan masyarakat  lokal serta mendorong kemandirian ekonomi berbasis sumber daya alam  daerah. 

Dari aspek sosial dan lingkungan, “PinePro” memberikan kontribusi positif  melalui pemanfaatan limbah pertanian yang sebelumnya tidak  termanfaatkan. Kulit nanas yang melimpah di daerah penghasil seperti  Lampung dapat diolah menjadi produk bernilai jual, sehingga mengurangi  volume limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu,  pengembangan produk ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi  masyarakat lokal, terutama dalam bidang pengumpulan bahan baku, proses  fermentasi, dan pengemasan produk. Menurut Tivani dan Perwitasari  (2021), kulit nanas mengandung senyawa fenol dan enzim bromelin yang  bermanfaat tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga menjadikannya bahan  alami yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian,  “PinePro” bukan hanya berperan sebagai minuman kesehatan, tetapi juga  sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan 

pemberdayaan sosial masyarakat. 

Potensi pasar “PinePro” juga sangat besar mengingat tren gaya hidup sehat  yang semakin meningkat di kalangan masyarakat. Konsumen modern,  khususnya kalangan muda dan dewasa yang sadar kesehatan, mulai beralih  pada produk alami dan fungsional yang memiliki manfaat bagi tubuh.  “PinePro” dapat menyasar segmen pasar ini karena menawarkan keunggulan  cita rasa tropis yang segar, bahan lokal, serta harga yang lebih terjangkau  dibandingkan produk probiotik impor. Selain itu, menurut Rahman dan  Alamsyah (2023), produk dengan label “alami”, “lokal”, dan “ramah  lingkungan” memiliki daya tarik tinggi di pasar domestik dan global karena  mencerminkan gaya hidup berkelanjutan. Keunggulan ini semakin diperkuat  oleh bahan-bahan yang digunakan, seperti gula aren, jahe, dan serai, yang  tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menambah manfaat  kesehatan. 

Dalam hal strategi pemasaran, “PinePro” dapat dipromosikan melalui  pendekatan digital menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok,  dan YouTube dengan konten edukatif tentang proses fermentasi dan manfaat  probiotik alami. Kolaborasi dengan kafe, toko organik, dan komunitas  pecinta makanan sehat juga dapat meningkatkan visibilitas produk.  Suprihatin et al. (2023) menyebutkan bahwa pelatihan dan promosi digital  merupakan faktor penting dalam memperkenalkan produk probiotik lokal  agar diterima lebih luas oleh masyarakat. Branding yang menonjolkan  identitas lokal seperti “produk fermentasi khas Lampung” dapat menambah  nilai emosional bagi konsumen, terutama di pasar anak muda yang  menyukai produk dengan cerita autentik di baliknya. 

Namun, pengembangan “PinePro” juga menghadapi beberapa tantangan  yang perlu diantisipasi. Tantangan utama terletak pada masa simpan produk  yang relatif singkat, karena sifat alami fermentasi dapat mengubah rasa dan  tekstur jika tidak disimpan dengan baik. Menurut Fitriani et al. (2022), 

penggunaan teknologi penyimpanan dingin dan kemasan kedap udara dapat  memperpanjang umur simpan tanpa mengurangi kualitas probiotiknya.  Selain itu, standarisasi mutu juga penting untuk menjaga konsistensi rasa  dan keamanan produk. Penggunaan kultur starter yang terkarakterisasi,  pengendalian suhu dan pH selama fermentasi, serta pengujian mikrobiologis  secara berkala merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas yang  stabil (Phanichphanth, 2022). 

Tantangan lainnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap  produk fermentasi lokal, yang sering dianggap asing karena rasa asam dan  aroma khas fermentasi. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan edukasi  konsumen melalui sosialisasi, pemberian sampel, serta pelatihan sederhana  tentang manfaat probiotik alami. Langkah ini sejalan dengan penelitian  Suprihatin et al. (2023) yang menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan  masyarakat dapat mendorong penerimaan terhadap produk probiotik  berbasis bahan lokal. Selain itu, dukungan pemerintah dan lembaga  pendidikan dalam bentuk riset lanjutan, pelatihan teknis, dan bantuan  perizinan juga akan memperkuat daya saing “PinePro” di pasar nasional. 

Secara keseluruhan, “PinePro” merupakan inovasi produk probiotik alami  berbasis nanas Lampung yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan  kesehatan masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga kelestarian  lingkungan. Pengembangan produk ini menjadi contoh nyata sinergi antara  sains, teknologi pangan, dan pemberdayaan masyarakat berbasis sumber  daya alam Indonesia. Dengan pengolahan yang tepat, dukungan riset  berkelanjutan, serta strategi pemasaran kreatif, “PinePro” berpeluang  menjadi produk unggulan nasional yang sehat, ekonomis, dan ramah  lingkungan.

Penutup 

“PinePro” merupakan inovasi minuman probiotik alami berbasis fermentasi  nanas Lampung yang memiliki nilai gizi tinggi serta manfaat kesehatan  yang signifikan. Kandungan bakteri asam laktat (BAL) dan enzim bromelin  menjadikan “PinePro” efektif dalam menjaga keseimbangan mikrobiota  usus, memperlancar pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dari  sisi ekonomi, pemanfaatan kulit nanas sebagai bahan baku utama  memberikan nilai tambah pada limbah pertanian sekaligus membuka  peluang usaha bagi petani dan pelaku UMKM lokal. Selain itu, produk ini  berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui pengurangan limbah  organik serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. 

Dengan cita rasa tropis yang segar, bahan lokal yang mudah diperoleh, serta  harga yang terjangkau, “PinePro” memiliki potensi besar untuk bersaing di  pasar produk kesehatan alami. Melalui dukungan riset berkelanjutan, edukasi  konsumen, serta strategi pemasaran digital yang kreatif, “PinePro” dapat  menjadi produk unggulan daerah yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga  memperkuat ekonomi dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.



Ditulis oleh: 

Vina Ismiyati 2413052020 

Nina Evriani 2413052071 

Umiyati 2415041022 

Hulwa Ainurroziqoh 2511021096 


0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer