Pendahuluan
Pola makan masyarakat Indonesia pada umumnya masih kurang seimbang. Banyak orang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi lemak, gorengan, serta camilan manis, namun jarang mengonsumsi buah dan sayuran. Kebiasaan tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan iritasi usus (Putri et al., 2023). Selain itu, pola makan yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, diabetes, dan gangguan kolesterol (Laksono et al., 2022). Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan pencernaan masyarakat perlu mendapatkan perhatian lebih serius.
Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan adalah dengan mengonsumsi pangan fungsional, khususnya minuman probiotik. Menurut Badan POM, pangan fungsional merupakan pangan yang secara alami atau telah melalui proses pengolahan, mengandung satu atau lebih senyawa yang memiliki fungsi fisiologis tertentu dan terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Minuman probiotik mengandung bakteri baik, seperti bakteri asam laktat (BAL), yang mampu menyeimbangkan mikroflora usus dan bertahan hidup di lingkungan asam lambung, sehingga membantu menjaga fungsi pencernaan.
Salah satu bahan potensial yang dapat digunakan adalah buah nanas. Penelitian mengenai fermentasi kulit nanas menunjukkan bahwa limbah nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minuman probiotik yang murah dan bernilai ekonomi. Namun, produk tersebut masih perlu dikembangkan lebih lanjut karena kualitas rasa dan penerimaan konsumen belum optimal. Pengembangan fermentasi dari kulit buah nanas diharapkan dapat menghasilkan produk probiotik yang memiliki cita rasa lebih baik dan manfaat kesehatan yang tinggi.
Salah satu inovasi yang kami kembangkan adalah “PinePro”, minuman fermentasi berbahan dasar kulit nanas. Produk ini merupakan hasil ide dan
kreasi kami sendiri, yang dibuat melalui proses fermentasi alami dengan tambahan gula aren, jahe, dan serai. Kombinasi bahan-bahan tersebut menghasilkan cita rasa yang unik, segar, dan memiliki aroma khas alami.. Kandungan karbohidrat dan gula alami dalam nanas mendukung proses fermentasi dan berperan penting dalam pembentukan probiotik. Konsumsi “PinePro” diketahui dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan serta membantu memenuhi kebutuhan vitamin C, vitamin A, vitamin B, dan magnesium (Sagita, 2023).
Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra penghasil nanas terbesar di Indonesia, memiliki potensi besar dalam pengembangan produk probiotik alami ini. Kandungan enzim bromelin dan gula alami dalam nanas Lampung mendukung proses fermentasi yang ideal untuk menghasilkan minuman probiotik. Dengan inovasi pengolahan yang tepat, nanas Lampung dapat menjadi bahan baku utama dalam produksi minuman probiotik yang terjangkau, menyehatkan, dan berdaya saing nasional.
Dengan demikian, inovasi produk seperti “PinePro” berbahan dasar nanas Lampung dapat menjadi solusi alami untuk meningkatkan kesehatan pencernaan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi lokal melalui pemanfaatan hasil pertanian daerah.
Isi
Gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, dan diare merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dialami oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Kondisi ini sering disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, rendah serat, kurangnya konsumsi air, serta minimnya asupan makanan yang mengandung probiotik alami. Di pasaran, banyak produk probiotik yang tersedia dalam bentuk kapsul atau yoghurt impor, namun produk tersebut seringkali dianggap kurang familiar, tidak praktis bagi sebagian masyarakat, serta memiliki harga yang relatif mahal. Padahal, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk probiotik alami dengan harga yang lebih terjangkau, salah satunya adalah buah nanas Lampung.
Nanas Lampung merupakan salah satu komoditas buah unggulan daerah yang dikenal memiliki rasa manis dan kandungan gizi yang tinggi. BPS melaporkan, Indonesia memproduksi 3,2 juta ton nanas pada tahun 2022, meningkat sekitar 10,99% dibanding tahun sebelumnya yaitu berjumlah 2,8 juta ton pada 2021. Lampung jadi provinsi penghasil nanas terbesar di Indonesia pada 2022, yang telah memproduksi 861.706 ton. Kemudian, posisi kedua diikuti oleh Sumatera Selatan dengan produksi nanas sebanyak 567.120 ton pada tahun lalu.Produk nanas dari Lampung telah menembus pasar ekspor di 55 negara di sejumlah benua seperti Eropa, Amerika dan Asia.
Gambar 1. Grafik Penghasil Nanas Terbesar 2022
Buah nanas mengandung enzim bromelin yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan protein, mengurangi peradangan pada saluran cerna, serta mendukung kesehatan sistem pencernaan secara menyeluruh. Selain itu, kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan dalam nanas juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Potensi besar inilah yang menjadi dasar lahirnya gagasan untuk mengembangkan minuman fermentasi nanas sebagai alternatif probiotik lokal yang alami dan
menyehatkan.
Produk “PinePro” dikembangkan sebagai inovasi minuman fermentasi nanas Lampung yang mengandung probiotik alami. Minuman probiotik merupakan minuman yang didapatkan dari hasil fermentasi bakteri probiotik asam laktat (BAL) dan mengandung bakteri hidup yang dapat hidup di saluran pencernaan sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran cerna serta memiliki aroma dan rasa yang khas (Sagita et al., 2023). "PinePro" merupakan salah satu produk fermentatif yang dapat dibuat dengan berbahan baku ekstrak buah Nanas. Proses Fermentasi adalah proses produksi makanan yang paling mudah dan sederhana. Fermentasi merupakan proses yang menggunakan mikroorganisme seperti yeast dan bakteri, untuk mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik dalam kondisi anaerobic (Crawford, 2018). Proses fermentasi ini tidak hanya meningkatkan kandungan probiotik dalam minuman, tetapi juga memperkaya cita rasa segar khas tropis yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Dengan bahan baku yang mudah diperoleh dan teknologi pengolahan yang sederhana, “PinePro” dapat diproduksi secara lokal dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan produk impor. Inovasi ini tidak hanya bertujuan menyediakan alternatif minuman kesehatan untuk menjaga sistem pencernaan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi hasil pertanian lokal. Pemanfaatan nanas Lampung sebagai bahan utama dapat membantu meningkatkan pendapatan petani, mengurangi limbah buah yang tidak terjual, serta memperkuat kemandirian pangan dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, “PinePro” menjadi wujud nyata sinergi antara pemanfaatan sumber daya alam lokal, teknologi fermentasi, dan inovasi pangan fungsional untuk menciptakan produk probiotik alami yang terjangkau, bergizi, dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat luas.
Kandungan karbohidrat dan gula dalam kulit Nanas menjadi penentu jadi penentu potensinya sebagai bahan baku pembuatan tepache, sehingga memiliki nilai manfaat yang lebih besar. Pernanfaatan kulit nanas sebagai
bahan baku minuman tepache bukan tanpa alasan, kandungan nutrisi yang terdapat pada kulit nanas dapat dikatakan cukup banyak seperti karbohidrat 17.53%, air 81,72%, serat kasar 20,87%. protein 4.41%, dan gula reduksi 13.65%, serta vitamin dan mineral lainnya (Hujjatusnaini et al., 2022). Dalam kulit nanas terdapat kandungan yang berguna untuk menekan laju pertumbuhan bakteri. yaitu, fenol, klor, iodium serta adanya enzim seperti bromelin. Menurut Tivani dan Perwitasari (2021), kulit dari jenis nanas madu membantu dalam menghambat bakteri Escherichia coli. Minuman fermentatif tepache merupakan minuman tradisional yang berasal dari Mexico yang berbahan dasar Nanas b. dan jeruk, yang kemudian banyak dilakukan inovasi melalu beragam penelitian. Beberapa studi melaporkan inovasi tepache dengan beragam variasi suplementasi dan jenis buah, mikroorganisme fermentatif, ataupun perlakuan variable penelitian lainnya (Pehiningrum et al., 2017). Suplementasi probiotik yang lebih variatif bertujuan untuk memperbaiki fungsinya sebagai minuman yang menyehatkan.
Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan “PinePro” yaitu kulit nanas, gula aren, jahe dan serai. Proses pembuatan “PinePro” yaitu: Kulit nanas dan bahan rempah lainnya dibersihkan. Kupas 1 buah nanas matang ukuran sedang dan pisahkan kulit nanas, lalu potong-potong ukuran sedang. Masukkan 278 gram kulit nanas dan 130 gram. Siapkan rempah-rempah seperti jahe dan serai, lalu masukkan rempah yang sudah disiapkan ke dalam wadah tersebut. Siapkan 343 gram gula aren. Lalu larutakan terlebih dahulu, kemudian tuang ke dalam toples. Setelah itu tuangkan 400 ml air minum ke dalam wadah dan aduk hingga larut sempurna. Tutup wadah dengan kain agar sirkulasi udara tetap terjaga, kencangkan kain dengan tutup yang tersedia atau ikat dengan karet gelang agar kotoran atau serangga tidak mudah masuk. Diamkan 2-3 hari agar fermentasi terjadi. Setelah fermentasi dilakukan selama 2-3 hari lalu saring cairannya dan buang ampasnya. Pindahkan pinepro ke dalam botol atau wadah dan simpan di kulkas hingga dingin. Ketika akan dikonsumsi, encerkan “PinePro” dengan sedikit air atau
tambahkan potongan es batu.
Langkah pembuatan “PinePro”
1. Siapkan wadah yang sudah berisi air, potongan kulit nanas, gula aren, serta sereh dan jahe yang sudah dicuci
2. Masukkan bahan-bahan ke dalam wadah yang berisi air, kemudian diaduk
3. Diamkan selama 3 hari untuk proses fermentasi
Gambar 2. Prosedur pembuatan Pinepro
Produk “PinePro” memiliki berbagai manfaat dan keunggulan yang mencakup aspek kesehatan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi kesehatan, “PinePro” berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan probiotik hasil fermentasi dari bakteri asam laktat (BAL) dapat membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi. Selain itu, enzim bromelin yang terdapat dalam nanas mampu mempercepat pemecahan protein dan mengurangi peradangan pada saluran cerna, sehingga membuat sistem pencernaan bekerja lebih efisien. Hasil penelitian Sagita et al. (2023) menunjukkan bahwa minuman fermentasi dengan BAL mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus serta memiliki efek positif terhadap kesehatan pencernaan.
Penelitian lain oleh Fitriani et al. (2022) juga menemukan bahwa fermentasi kulit nanas menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi, tergantung pada
jenis gula dan lama fermentasinya, sehingga memberikan manfaat tambahan dalam melawan radikal bebas di tubuh.
Dari sisi ekonomi, “PinePro” menjadi contoh inovasi lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha masyarakat. Pemanfaatan kulit nanas yang sebelumnya dianggap limbah menjadi bahan baku utama menjadikan produk ini memiliki nilai tambah tinggi dengan biaya produksi yang relatif rendah. Kondisi ini membuka kesempatan bagi petani dan pelaku UMKM di daerah penghasil nanas seperti Lampung untuk terlibat dalam proses produksi, distribusi, hingga pemasaran produk. Hujjatusnaini et al. (2022) menjelaskan bahwa kulit nanas memiliki kandungan karbohidrat sebesar 17,53% dan gula reduksi 13,65%, menjadikannya bahan ideal untuk fermentasi bernilai ekonomi. Penelitian Suprihatin et al. (2023) juga memperkuat hal ini dengan menyatakan bahwa pengolahan kulit nanas menjadi minuman probiotik dapat menciptakan peluang usaha rumah tangga yang meningkatkan pendapatan masyarakat lokal serta mendorong kemandirian ekonomi berbasis sumber daya alam daerah.
Dari aspek sosial dan lingkungan, “PinePro” memberikan kontribusi positif melalui pemanfaatan limbah pertanian yang sebelumnya tidak termanfaatkan. Kulit nanas yang melimpah di daerah penghasil seperti Lampung dapat diolah menjadi produk bernilai jual, sehingga mengurangi volume limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, pengembangan produk ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, terutama dalam bidang pengumpulan bahan baku, proses fermentasi, dan pengemasan produk. Menurut Tivani dan Perwitasari (2021), kulit nanas mengandung senyawa fenol dan enzim bromelin yang bermanfaat tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga menjadikannya bahan alami yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, “PinePro” bukan hanya berperan sebagai minuman kesehatan, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan
pemberdayaan sosial masyarakat.
Potensi pasar “PinePro” juga sangat besar mengingat tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat di kalangan masyarakat. Konsumen modern, khususnya kalangan muda dan dewasa yang sadar kesehatan, mulai beralih pada produk alami dan fungsional yang memiliki manfaat bagi tubuh. “PinePro” dapat menyasar segmen pasar ini karena menawarkan keunggulan cita rasa tropis yang segar, bahan lokal, serta harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk probiotik impor. Selain itu, menurut Rahman dan Alamsyah (2023), produk dengan label “alami”, “lokal”, dan “ramah lingkungan” memiliki daya tarik tinggi di pasar domestik dan global karena mencerminkan gaya hidup berkelanjutan. Keunggulan ini semakin diperkuat oleh bahan-bahan yang digunakan, seperti gula aren, jahe, dan serai, yang tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menambah manfaat kesehatan.
Dalam hal strategi pemasaran, “PinePro” dapat dipromosikan melalui pendekatan digital menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dengan konten edukatif tentang proses fermentasi dan manfaat probiotik alami. Kolaborasi dengan kafe, toko organik, dan komunitas pecinta makanan sehat juga dapat meningkatkan visibilitas produk. Suprihatin et al. (2023) menyebutkan bahwa pelatihan dan promosi digital merupakan faktor penting dalam memperkenalkan produk probiotik lokal agar diterima lebih luas oleh masyarakat. Branding yang menonjolkan identitas lokal seperti “produk fermentasi khas Lampung” dapat menambah nilai emosional bagi konsumen, terutama di pasar anak muda yang menyukai produk dengan cerita autentik di baliknya.
Namun, pengembangan “PinePro” juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diantisipasi. Tantangan utama terletak pada masa simpan produk yang relatif singkat, karena sifat alami fermentasi dapat mengubah rasa dan tekstur jika tidak disimpan dengan baik. Menurut Fitriani et al. (2022),
penggunaan teknologi penyimpanan dingin dan kemasan kedap udara dapat memperpanjang umur simpan tanpa mengurangi kualitas probiotiknya. Selain itu, standarisasi mutu juga penting untuk menjaga konsistensi rasa dan keamanan produk. Penggunaan kultur starter yang terkarakterisasi, pengendalian suhu dan pH selama fermentasi, serta pengujian mikrobiologis secara berkala merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas yang stabil (Phanichphanth, 2022).
Tantangan lainnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap produk fermentasi lokal, yang sering dianggap asing karena rasa asam dan aroma khas fermentasi. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan edukasi konsumen melalui sosialisasi, pemberian sampel, serta pelatihan sederhana tentang manfaat probiotik alami. Langkah ini sejalan dengan penelitian Suprihatin et al. (2023) yang menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat dapat mendorong penerimaan terhadap produk probiotik berbasis bahan lokal. Selain itu, dukungan pemerintah dan lembaga pendidikan dalam bentuk riset lanjutan, pelatihan teknis, dan bantuan perizinan juga akan memperkuat daya saing “PinePro” di pasar nasional.
Secara keseluruhan, “PinePro” merupakan inovasi produk probiotik alami berbasis nanas Lampung yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan produk ini menjadi contoh nyata sinergi antara sains, teknologi pangan, dan pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya alam Indonesia. Dengan pengolahan yang tepat, dukungan riset berkelanjutan, serta strategi pemasaran kreatif, “PinePro” berpeluang menjadi produk unggulan nasional yang sehat, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Penutup
“PinePro” merupakan inovasi minuman probiotik alami berbasis fermentasi nanas Lampung yang memiliki nilai gizi tinggi serta manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan bakteri asam laktat (BAL) dan enzim bromelin menjadikan “PinePro” efektif dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, memperlancar pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dari sisi ekonomi, pemanfaatan kulit nanas sebagai bahan baku utama memberikan nilai tambah pada limbah pertanian sekaligus membuka peluang usaha bagi petani dan pelaku UMKM lokal. Selain itu, produk ini berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui pengurangan limbah organik serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Dengan cita rasa tropis yang segar, bahan lokal yang mudah diperoleh, serta harga yang terjangkau, “PinePro” memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar produk kesehatan alami. Melalui dukungan riset berkelanjutan, edukasi konsumen, serta strategi pemasaran digital yang kreatif, “PinePro” dapat menjadi produk unggulan daerah yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memperkuat ekonomi dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Ditulis oleh:
Vina Ismiyati 2413052020
Nina Evriani 2413052071
Umiyati 2415041022
Hulwa Ainurroziqoh 2511021096
0 comments:
Posting Komentar