Sabtu, 16 Desember 2023

PEMANFAATAN LIMBAH GEDEBOG PISANG MENJADI MAKANAN RINGAN YANG KAYA AKAN GIZI

PENDAHULUAN

Melalui Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa buah pisang merupakan

komoditas hortikultura terbesar yang diproduksi di Provinsi Lampung, Menurut data di

tahun 2021, Lampung Selatan merupakan kabupaten dari 15 kabupaten lainnya di

Provinsi Lampung yang paling besar menghasilkan buah pisang dengan total produksi

mencapai 11.232.397 kuintal per tahun(Safitri, 2023).Namun, di provinsi lampung

pemanfaatan limbah gedebog pisang masih minim dan bahkan masyarakat setempat

tidak tahu cara pengolahan limbah tersebut sehingga banyaknya gedebog pisang yang

berserakan di perkebunan dan mencemari lingkungan di berbagai walayah provinsi

lampung.

Pemanfaatan gedebog pisang sebagai makanan ringan dapat mengurangi pencemaran limbah

di wilayah sekitar, karena makanan memberi kita energi yang dibutuhkan untuk bekerja,

bermain, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Makanan membantu kita untuk tumbuh,

membuat tulang dan otot kita lebih kuat, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan

meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap unsur-unsur berbahaya dari luar seperti patogen.

Gedebog pisang mempunyai beberapa khasiat diantaranya dapat mendetoks sistem

pencernaan, mengobati asam lambung, menurunkan berat badan, menstabilkan kadar gula

darah, serta membatu mengobati batu ginjal(Aliah etal., 2021; Ritonga etal., 2022). Karena,

dalam kedebog pisang memiliki kandungan zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh yaitu

kandungan bahan kering (BK) 87,7%, abu 25,12%, lemak kasar (LK) 14,23%, serat kasar

(SK) 29,40%, protein kasar (PK) 3% termasuk asam amino, amine nitrat, glikosida,

mengandung N, glikilipida, vitamin B, asam nukleat, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN)

28,15% termasuk karbohidrat, gula dan pati(Musabbikhah& Bakhri, 2020; Sirajuddin etal.,

2023).

Menjalani pola makan sehat merupakan cara termudah untuk menjaga kebugaran badan dan

mencegah tubuh terserang daripenyakit(Nathaniel etal., 2018).Makanan jajanan memegang

peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi

anak-anak maupun orang dewasa. Makanan yang kurang terjamin kesehatannya dapat

berpotensi menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan dan jika berlangsung lama akan

menyebabkan status gizi yang buruk(Nurbiyati, 2014).

Tujuan penulisan kajian esay ini adalah untuk memberikan solusi terhadap permasalahan

yang timbul terkait pencemaran limbah gedebog pisang dilingkungan masyarakat.

Permasalahan tersebut terkait pemanfaatan gedebog pisang untuk dijadikan makanan ringan

guna untuk memperbaiki kesehatan dalam tubuh karena kandungan yang ada didalam

gedebog pisang tersebut.

Harapanya dengan dibuatnya kajian esay terkait pemanfaatan gedebog pisang ini, dapat

memberikan solusi kepada petani maupun masyarakat agar bisa mengurangi limbah gedebog

pisang yang terdapat diwilayah provinsi lampung.


PEMBAHASAN


Analisis Permasalahan

Melalui Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 diketahui Provinsi Lampung menjadi

penghasil komoditas pisang ketiga di Indonesia. Meskipun begitu, timbul permasalahan dari

pohon pisang tersebut. Dimana setelah ditebang dan diambil buahnya bagian batang pisang

atau sering kita sebut sebagai gedebog dibiarkan begitu saja, hasil penebangan ini akan

menjadi limbah. Karena pohon tersebut termasuk kedalam sampah organik. Proses

penguraian sampah hasil penebangan pohon ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

terurai, sekitar 1-6 bulan. Sangat disayangkan apabila hasil penebangan pohon ini hanya

dibiarkan begitu saja menjadi sampah. Padahal pohon pisang dijuluki pohon seribu manfaat

karena pohon ini memberikan berbagai manfaat dari setiap bagiannya, termasuk gedebog

nya.

Tahapan Pembuatan

Pada pembuatan keripik gedebog pisang, jenis pisang yang digunakan dalam proses

pembuatan keripik gedebog pisang adalah pisang kepok, pisang raja, dan pisang klutuk.

Menurut berbagai penelitian, nutrisi yang terkandung dalam batang pisang adalah: Bahan

kering (BK) 87,7%, Abu 25,12%, Lemak kasar (LK) 14,23%, Serat kasar (SK) 29,40%,

Protein kasar (PK) 3% termasuk asam amino, Amino nitrat, glikosida, mengandung N,

glisilipid, Vitamin B, asam nukleat, bahan ekstrat tanpa nitrogen (BETN) 28,15% termasuk

karbohidrat, gula dan pati (Fenti Hikmawati: 2021).

Bahan yang digunakan dalam pelatihan pengolahan keripik gedebog pisang antara gedebog

pisang, kapur sirih, bawang putih, kaldu bubuk, garam, lada, baking soda, tepung tapioka,

tepung terigu, tepung beras, tepung bumbu ayam crispy (Perendaman et al., 2013). Peralatan

yang digunakan adalah penggorengan, spinner pisau, talenan, baskom, sendok takar,

timbangan dapur dan kompor Resep dan cara pembuatan keripik (Ouyun, .d: 2021).


Bahan:

 200 gr gedebog pisang

 150 gr tepung terigu

 100 gr tepung tapioka

 100 gr tepung beras


 100 gr tepung bumbu ayam krispi

 3 siung bawang putih

 3 sdm garam kasar

 3 sdt kapur sirih

 1 sdt lada bubuk

 1 sdt kaldu bubuk

 1⁄2 sdm garam halus

 1⁄2 sdm baking soda

Tahap Pembuatan:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ambil ember besar kemudian

rendam batang pisang minimal 24 jam (1 hari) maksimal 48 jam (2 hari).

2. Potong gedebog pisang ukuran panjang 8 cm dan lebar 5 cm. Kupas sisi halus lapisan

luar kulit gedebog pisang dengan cara ditekan menggunakan pisau.

3. Cuci gedebog pisang yang sudah direndam hingga bersih. Siapkan bumbu marinasi

dengan mencampurkan semua bahan marinasi, lalu aduk rata. Tambahkan potongan

gedebog pisang ke dalam bumbu yang sudah disiapkan. Aduk rata, diamkan kurang

lebih 30 menit agar bumbu meresap.

4. Setelah 30 menit direndam dalam bumbu marinasi, lalu tiriskan dan peras ke arah

yang sama agar tidak hancur. Peras dan tekan hingga menjadi kesat agar tidak ada

gumpalan saat diuleni.

5. Siapkan bahan pelapis untuk keripiknya. lapisi dan lumuri gedebog pisang yang sudah

direndam kuah dengan bahan pelapis.

6. Panaskan minyak, goreng setiap potongan pelapah pisang yang sudah tutupi bahan-

bahan pelapis dengan api sedang. Lakukan sisanya sampai wajan penuh. Setelah

keripiknya kaku, kecilkan api menjadi sedang hingga minyak agak tenang. Saat

keripik hampir matang, besarkan api kembali. Goreng dengan api besar pada menit

terakhir selama 1 hingga 2 menit.

7. Tiriskan semua keripik gedebog pisang dengan spinner. Keripik yang sudah ditiriskan

siap dikemas (Fatimatuz Zahro: 2021).


KESIMPULAN

Meskipun Lampung adalah salah satu provinsi penghasil pisang terbesar di Indonesia,

pohon pisang tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Dimana setelah ditebang dan

diambil buahnya bagian batang pisang atau sering kita sebut sebagai gedebog akan

menjadi limbah. Proses penguraian sampah hasil penebangan pohon ini membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk terurai, sekitar 1-6 bulan. Oleh karena itu kami

menawarkan solusi mengolah limbah tersebut menjadi keripik.


Disusun Oleh:

1. HARISTA SYAFIRA AZIZA 

2. NUR FEBRI PUTRANTO 

3. SHEILA NOVITRI

---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer