Sabtu, 16 Desember 2023

Ecodemia : Aplikasi Pembelajaran Sebagai Solusi Dalam Menciptakan Kesadaran Masyarakat Terhadap Permasalahan Lingkungan di Era Society 5.0

Pendahuluan

Sangat Menghawatirkan! Kerusakan lingkungan merupakan masalah global yang

bukan hanya dapat mengancam lingkungan itu sendiri tetapi dapat mempengaruhi

keberlangsungan hidup manusia di dunia (Marzuki I, 2021). Berdasarkan data dari lembaga

riset global Ipsos mengungkapkan bahwa sebanyak 46% dari 24.001 responden dari 30

negara yang berusia lebih dari 16 tahun menganggap perubahan iklim sebagai permasalahan

lingkungan yang paling penting untuk cepat ditangani di negaranya. Diikuti dengan isu cuaca

ekstrem yang mencapai 43%, masalah sampah 41%, polusi 37%, habisnya sumber daya 36%,

pencemaran air 36%, deforestasi 28%, berkurangnya keanekaragaman 28%, pencemaran

tanah 34%, kekeringan sebanyak 23%. Permasalahan lingkungan ini jika dibiarkan terus

menerus memiliki dampak yang dapat mengganggu pertumbuhan dari suatu negara dalam

mencapai pembangunan keberlanjutan. Sehingga diperlukan tindakan segera melalui

kontribusi secara langsung baik dari masyarakat maupun dari regulasi pemerintah.

Di Indonesia sendiri, permasalahan lingkungan juga menjadi isu terpenting yang

sedang dihadapi masyarakat. Dilansir dari laman Sekertariat Kabinet Republik Indonesia,

Kualitas Udara Dunia IQAir 2021 mencatat data terbaru dari tingkat polusi udara di

Indonesia berada di peringkat tertinggi ke-17 di dunia dengan konsentrasi PM2,5 mencapai

34,3 μg per meter kubik. Tentunya berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasi persoalan

dari isu lingkungan ini. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat adalah dengan menghadirkan program dari Kementrian

Lingkungan Hidup yaitu sekolah adiwiyata, program ini diciptakan sebagai upaya untuk

membangun kesadaran akan pelestarian lingkungan sedari dini bagi masyarakat dilingkup

pendidikan. Namun, sampai sekarang persoalan dari permasalahan lingkungan ini masih

belum terselesaikan dan apabila terus dibiarkan maka dampaknya dapat mengganggu

kelangsungan hidup dan keberlanjutan lingkungan.


Masalah kerusakan lingkungan hidup merupakah salah satu isu yang terus menarik

perhatian serius secara global oleh pemerintah, peneliti, badan organisasi, dan masyarakat

umum. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dari permasalahan lingkungan, baik dari

kejadian alam itu sendiri maupun karena hasil dari perbuatan manusia. Berkaitan dengan

manusia dan alam, menurut (Hardiningtyas P.R, 2016) manusia dinilai belum memiliki

kesadaran secara penuh untuk menjaga kelestarian lingkungan didalam kehidupan mereka.

Lemahnya pendidikan juga menjadi salah satu faktor dari permasalahan lingkungan. Setiap

warga negara diharapkan memiliki kesempatan yang sama dan merata dalam memperoleh

pendidikan, sehingga fungsi dari pendidikan itu sendiri dapat berjalan secara optimal

(Damayanti, 2018).

Di negara berkembang seperti Indonesia, masalah pemerataan pendidikan menjadi

salah satu pemicu dari kurangnya kesempatan bagi seluruh warga negara untuk mendapatkan

ilmu dan pengetahuan yang setara (Hidayat A, 2017). Hal ini tentunya dapat mempengaruhi

keberlangsungan hidup dalam lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai generasi penerus

bangsa, peran pemuda sangat dibutuhkan sebagai agen perubahan untuk mengatasi

permasalahan lingkungan. Tentunya banyak hal positif yang dapat dirasakan jika semua

kalangan baik dari generasi muda sampai dewasa mempunyai kesadaran yang baik untuk

berkontribusi secara langsung terhadap kebersihan lingkungan. Jika pemerataan Pendidikan

Lingkungan Hidup dapat terealisasikan maka diharapkan nantinya dapat mewujudkan

pembangunan pendidikan yang berkelanjutan, hal ini bertujuan untuk membentuk sikap dan

perilaku masyarakat agar dapat berpikir secara rasional mengenai siklus kehidupan

dilingkungan sekitar dan sebagai upaya dalam menumbuhkan sikap yang bertanggung jawab

atas perbuatannya terhadap lingkungan

Di era globalisasi saat ini, diperlukan adanya inovasi baru untuk menyesuaikan

keadaan dengan perubahan yang ada. Sebagai kaum milenial yang sudah berorientasi pada

teknologi, penulis sadar bahwa perlu diadakan suatu transformasi ke era yang lebih maju.

Dengan memanfaatkan peran teknologi kedalam platform pendidikan, maka dengan bangga

penulis mempersembahkan Ecodemia sebagai platform pembelajaran lingkungan secara

digital. Ecodemia berasal dari kata Ecology dan Academy. Ecology merupakan istilah dalam

Bahasa Inggris yang jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia adalah ramah lingkungan.

Ecology merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antar mahluk hidup, maupun

hubungan atau interaksi antara mahluk hidup dan lingkungannya (Darmayani et al, 2021).

Sedangkan Academy berasal dari istilah Bahasa inggris yang artinya adalah lembaga

pendidikan. Secara umum, akademi dikenal sebagai tempat belajar yang biasanya merujuk

pada lembaga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.


Isi

Ecodemia merupakan suatu media pembelajaran berbasis aplikasi yang isinya memuat

informasi seputar lingkungan. Ecodemia sebagai media pembelajaran digital bertujuan untuk

menyebarkan rasa kepedulian masyarakat terhadap isu permasalahan lingkungan yang sering

terjadi di Indonesia. Media pembelajaran ini sangat penting untuk dijadikan perhatian oleh

beberapa civitas akademika dalam mengenalkan pendidikan lingkungan hidup sedari kecil

kepada anak-anak. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengakses materi, berita, video

pembelajaran, dan games menarik. Konsep ini bertujuan untuk memberikan fasilitas belajar

secara digital dengan materi yang lebih spesifik yaitu mempelajari hal-hal yang berkaitan

dengan lingkungan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi membuat Ecodemia dapat

diakses dengan mudah kapan saja dan dari mana saja melalui hp, laptop, dan komputer.

Ecodemia didesain sedemikian rupa dengan menyajikan fitur pembelajaran yang menarik

sehingga dapat meningkatkan minat belajar baik dari kalangan anak-anak, pemuda sampai

orang dewasa.

Dengan memanfaatkan platform digital, Ecodemia diharapkan dapat menjadi media

pembelajaran yang fleksibel terhadap tempat dan waktu. Adapun mekanisme dari aplikasi

Ecodemia yaitu :

1) Pengguna dapat mendownload aplikasi academia di Playstore atau Appstore, lalu

masuk pada menu login. Jika pengguna belum mempunyai akun maka disarankan

untuk daftar terlebih dahulu dengan memasukkan email dan password. Selanjutnya,

pengguna diminta untuk mengisi identitas diri seperti nama, jenis kelamin, dan

tanggal lahir untuk menyelesaikan proses regristrasi. Setelah proses regristrasi selesai,


pengguna sudah dapat menggunakan aplikasi ecodemia sebagai platform media

pembelajaran secara digital.

2) Pada halaman pertama terdapat menu materi atau pembahasan yang dapat diakses

secara langsung untuk memulai pembelajaran. Terdapat beberapa modul materi yang

isinya memuat topik seputar pendidikan lingkungan hidup. Pada halaman aplikasi

juga terdapat menu enviropedia yang merupakan kamus yang berisi kosakata dan

penjelasan secara singkat tentang elemen-elemen yang sering ditemui dilingkungan,

seperti anorganik, biopori, deforestasi, ecobrick, dan ekologi. Pengguna juga dapat

mencari kosakata baru melalui fitur search pada enviropedia. Selanjutnya untuk

mengasah daya ingatan pengguna, dihalaman pertama juga disediakan fitur KuSikat

yang artinya Kuis Singkat, merupakan fitur yang berisi soal latihan mengenai materi

yang sudah dipelajari sebelumnya. Fitur KuSikat juga berguna sebagai pengukur

kemampuan pengguna dalam memahami materi maupun isu permasalahan lingkungan

yang sedang terjadi.

3) Menu games, ecodemia menyediakan 3 macam jenis game yang dapat membantu

pengguna untuk belajar sambal bermain. Selain itu, fungsi games dalam pembelajaran

ecodemia adalah sebagai sarana pembelajaran yang interaktif dengan menumbuhkan

kesadaran dan motivasi pengguna untuk mempelajari pengetahuan yang berhubungan

dengan lingkungan terutama bagi pengguna yang masih berusia dini dan memerlukan

sarana pembelajaran yang menyenangkan. Terdapat 3 macam games yaitu

enviromatch, tebak gambar, dan puzzle.

 Enviromatch, merupakan permainan mencocokan gambar, hal ini berguna

untuk mengasah memori dan melatih keterampilan pengguna tentang

pengetahuan lingkungannya. Mekanisme permainanya yaitu dengan

memasangkan gambar yang cocok atau senada, gambar yang disajikan

merupakan ilustrasi dari elemen yang berkaitan dengan lingkungan.

 Tebak gambar, merupakan permainan yang berfungsi untuk melatih

kemampuan berpikir dan cara memecahkan masalah. Mekanisme permainanya

dengan cara memilih gambar yang benar dari 2 gambar yang disediakan. Di

dalam permainan ini pengguna akan diberikan pertanyaan singkat mengenai

lingkungan yang nantinya pengguna harus dapat menjawab dengan memilih

gambar yang cocok dengan soal yang sudah disampaikan.


 Puzzle, merupakan permainan yang dapat membantu pengguna dalam

mengembangkan keterampilan dalam berpikir dan menyusun strategi dalam

pemecahan masalah. Mekanisme dari permainan ini nantinya pengguna akan

diberikan potongan puzzle secara acak yang harus diselesaikan dengan

Menyusun puzzle tersebut membentuk pola aslinya.

Pengguna dapat langsung memainkan salah satu game dengan menekan tombol play

pada menu yang sudah disediakan. Terdapat reward berupa diamond dan koin yang

nantinya dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran, diamond dapat digunakan

untuk meng-unlock level game yang belum terbuka atau belum terselesaikan

sebelumnya, sedangkan reward koin nantinya dapat ditukar sebagai kupon untuk

mengakses latihan soal.

4) Menu video pembelajaran, menu ini berisi tentang pembelajaran dengan visualisasi

gambar dan suara dengan praktik secara langsung yang disajikan dalam bentuk video.

Vidio yang disajikan dengan memuat informasi seputar cara dan solusi dalam

menangani isu permasalahan lingkungan dalam bentuk inovasi baru maupun inovasi

lama yang sudah dimodifikasi. Pengguna dapat menjadikan video pembajaran di

ecodemia sebagai pelatihan untuk selanjutnya dipraktikkan secara langsung kedalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh dari video yang ditampilkan memuat tema

tentang cara penanganan limbah sampah yang diolah menjadi barang baru dan

bernilai ekonomis.

5) Menu News, merupakan menu yang berisi informasi seputar berita aktual dan faktual

yang sedang terjadi, tentunya isu yang ditampilkan tidak jauh dari persoalan

lingkungan. Pengguna dapat dengan mudah mengakses berita yang sudah disediakan

deplatform Ecodemia. Dengan adanya menu ini diharapkan dapat menumbuhkan

kesadaran pengguna akan isu permasalahan lingkungan yang sering terjadi

dilingkungan sekitar.

6) Profil pengguna, berisi identitas pengguna yang dapat digunakan sebagai akses login

kedalam aplikasi. Di dalam menu profil terdapat fitur check-in yang berfungsi untuk

melihat performa dan keaktifan pengguna dalam menggunakan ecodemia sebagai

platform belajar lingkungan. Selanjutnya, terdapat fitur pengaturan akun, keamanan,

dan bahasa yang dapat disesuaikan untuk memberikan kemanan dan kenyamanan bagi

pengguna.


Penutup

Ecodemia merupakan gagasan baru sebagai platform media pembelajaran lingkungan

berbasis aplikasi. Ecodemia diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang dapat

menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai isu permasalahan lingkungan. Adanya

pemanfaatan teknologi membuat Ecodemia mampu menghadapi perubahan di era globalisasi

dengan menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk dapat mengakses Ecodemia dari

mana pun dan kapan pun. Ecodemia menawarkan berbagai fitur menarik yang bertujuan

untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dalam menggunakannya sebagai aplikasi

pembelajaran.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan diharapkan Ecodemia dapat menjalin

kerjasama dengan pemerintah ataupun lembaga pendidikan dalam proses menciptakan

pemerataan pendidikan lingkungan. Jika pemerataan pendidikan dapat tercapai, maka sejalan

dengan itu akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Ecodemia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengguna dengan cara

mengimplementasikan materi pembelajaran yang sudah didapatkan kedalam kehidupan

sehari-hari.

October 2023).

 

Disusun Oleh:

1. Riski Sah Reza

2. Nadia Eva Prasanti,

---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer