PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan dasar kebutuhan manusia. Dengan pendidikan, manusia
dapat melakukan segalanya, sesuai ilmu yang diperolehnya. Ilmu yang diperoleh
didapat secara bertahap, dari usia muda hingga lanjut usia. Pendidikan jika dalam
bahasa Yunani berasal dari suatu kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Beralih
dengan Yunani, orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yang memiliki
arti mengeluarkan dan menuntun, atau tindakan merealisasikan potensi anak yang
dibawa waktu dilahirkan di dunia. Sedangkan pada Jerman memandang Pendidikan
sebagai Erziehung yang memiliki kesetaraan dengan educare, yaitu:
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi
anak. Untuk Indonesia sendiri, khususnya dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti
panggulawentah (pengolahan), yang berarti mengolah, mengubah kejiwaan,
mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, serta mengubah kepribadian
sang anak. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan memang dasar kebutuhan
manusia dari usia muda.
Berdasarkan kajian antropologi dan sosiologi, ada tiga fungsi utama pendidkan.
Pertama, Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan wawasan mengenai
dirinya dan alam sekitar siswa tersebut, diharapkan siswa dapat memiliki
kemampuan membaca atau menganalisis sehingga dapat mengembangkan
kreativitas dan produktivitas tentang siswa tersebut. Kedua, Pendidikan diharapkan
dapat melestarikan nilai-nilai insani sehingga siswa tersebut tahu posisinya sebagai
individu dan sebagai makhluk social di masyarakat. Ketiga, Pendidikan diharapkan
dapat membuka pintu ilmu pengetahuan dan keterampilan siswa, sehingga dapat
bermanfaat bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bagi individu dan social.
Pendidikan nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab Ketika
mengerjakan sesuatu.
Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan mengenai sumber daya manusia, bahwa
sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung
perkembangan bidang industri dan ekonomi di Indonesia. Hal yang menjadi
penyebabnya ialah kurangnya pengertian pemerintah terhadap bidang Pendidikan.
Di era digital ini, tidak hanya teknologi yang memiliki perubahan, Pendidikan juga
terkena dampaknya. Buku yang diperlukan tidak lagi harus berbentuk fisik karena
ada e-book yang bisa diakses online dengan mudah. Pembelajaran yang dipelajari
juga dapat direkam sehingga dapat lebih mempermudah untuk mereview materi.
Semua ini dapat terjadi karena adanya transformasi digital di dalam Pendidikan.
TRANSFORMASI DIGITAL
Transformasi digital sangat dibutuhkan di dalam berbagai bidang, terlepas dari
ukuran dan sektor aktivitasnya. Transformasi digital dapat dikatakan sebagai proses
mengubah bisnis inti organisasi untuk memenuhi pelanggan lebih baik kebutuhan
dengan memanfaatkan teknologi dan data. Di dalam dunia pendidikan, yang
menjadi fokus utama sasaran adalah pelajar, meskipun di luar itu terdapat pendidik,
staff, alumni, dan lain-lain. Digital transformasi menjadi salah satu sarana yang
penting dalam pendidikan untuk bertahan hidup di era yang sangat kompetitif ini.
Hal ini dikarenakan dunia digital mengharuskan pendidik untuk memahami
bagaimana penuh dan berkelanjutan transformasi digital dapat terjadi, selain itu
sangat penting untuk mengkaji potensi tantangan institusi yang akan dihadapi.
Transformasi digital menjadi kebutuhan di era globalisasi saat ini. Mulai dari
sekolah hingga perguruan tinggi, sistem pendidikan dipengaruhi oleh teknologi.
Dengan berkembangnya teknologi maka akan mengubah cara pengetahuan yang
disampaikan. digitalisasi yang terus ditingkatkan akan membuka jalan baru untuk
instrument komunikasi agar pengetahuan menjadi lebih cepat di dunia pendidikan.
Selain itu digitalisasi ini dapat meningkatkan profitabilitas sistem pendidikan
dengan enyederhanakan proses dan interaksi dalam manajemen dan siswa.
Pergeseran pembelajaran digital saat ini merupakan ketidaksiapan masyarakat dan
pemerintah karena covid-19 melanda. Pandemic covid-19 dan dampaknya terhadap
kehidupan kita telah meningkatkan kebutuhan untuk mengadopsi cara-cara inovatif
untuk mendapatkan layanan pendidikan di semua tingkatan. Dengan berubahnya
sistem pendidikan pada saat pandemic covid-19 ini telah menyadarkan kita bahwa
menerapkan digitalisasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Teknologi yang
canggih memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengelola, dan mendukung
kebutuhan tranformasi digital di dunia pendidikan. Hal ini dapat membantu institusi
untuk mengalihkan model pembelajaran tradisional menjadi model digital.
Perubahan yang terjadi di dunia pendidikan yang sangat dirasakan pada saat
pandemik adalah dalam proses belajar mengajar yang berubah menjadi
pembelajaran jarak jauh dikarenakan pandemic yang harus jaga jarak satu sama
lain. Perubahan ini membuat semua bahan ajar mengalami proses digitisasi agar
nantinya bisa digunakan dalam proses digital. Maka muncullah istilah E-Learning,
Online Learning, Virtual Learning, dan Digital Learing. Istilah tersebut berarti
pemebelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Proses digitalisasi ini makin lama akan berubah menjadi proses transformasi digital
dikarenakan praktis dan kemudahan yang ditawarkan. Ketersmpilan-keterampilan
yang baru akan muncul menggantikan keterampilan-keterampilan yang telah using.
Dengan adanya proses digitalisasi ini para pendidik dan stakeholder harus keluar
dari ‘zona nyaman’ dan mampu mengikuti perubahan ini agar dapat terus berperan
aktif dalam dunia pendidikan.
METODE PEMBELAJARAN ONLINE
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang biasanya menjadi acuan saat
menerapkan atau melaksanakan pembelajaran online.
• Flipped Learning, yaitu mengacu pada pembelajaran yang mencakup
elemen online dan tatap muka. Dalam pembelajaran ini, tidak seperti
pembelajaran tradisional, siswa mempelajari prinsip dan konsep mata
pelajaran yang diajarkan sendiri pada waktu dan kecepatan mereka sendiri
dengan menggunakan sumber daya yang disediakan (materi online, video)
sebelumnya danmenghadiri sesi tatap muka untuk memperluas pengetahuan
mereka.
• Hybrid Learning, yaitu mengacu pada pembelajaran di mana komponen
online digunakan untuk menggantikan beberapa elemen tatap muka kursus.
Komponen online dapat berupa sesi kuliah atau bahkan sesi diskusi online
yang tidak selalu berbasis video, tetapi dapat berupa teks. Pembelajaran
hybrid berguna bagi siswa yang tinggal jauh dari kampus atau belajar paruh
waktu karena mereka sibuk dengan pekerjaannya. Komponen tatap muka
dalam pembelajaran ini berguna untuk mempromosikan komunitas kelas,
interaksi sosial dan prompt dan tatap muka.
• Blended Learning, yaitu pembelajaran dimana kelas tatap muka biasanya
disertai dengan sumber dan materi online, sehingga komponen online tidak
dimaksudkan untuk menggantikan komponen tatap muka melainkan untuk
melengkapinya, sehingga disediakan secara online. Sumber daya digunakan
sebagai materi tambahan untuk sesi kuliah tatap muka.
• Distance atau remote learning, yaitu pembelajaran yang dilakukan
sepenuhnya secara online, tanpa adanya unsur tatap muka. Semua materi
dan dokumen kursus disediakan di VLE, dan perkuliahan dapat
disampaikan secara sinkron atau asinkron. Bergantung pada ukuran kelas,
guru dapat secara virtual menemui siswanya dalam kelompok atau secara
tatap muka jika diperlukan.
TANTANGAN PENDIDIKAN
Pandemik memang memiliki dua sisi yang berbeda, ada tantangan sekaligus ada
peluang. Dunia pendidikanjuga mengalami tantangan, banyak hal yang harus
disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi. Proses belajar dari rumah memang
tidak mudah, tapi mencipta renungan baru apa yang penting dipelajari dana pa yang
menjadi kompetensi inti yang berguna untuk masa mendatang. Meski, ada
segudang tantangan yang harus dicarikan solusinya bersama-sama.
Di antara tantangan itu, akses internet, listrik dan juga sumber daya manusia
menjadi faktor penting yang menjadi fundamen peningkatan kualitas pendidikan
Indonesia pada masa kini dan mendatang. Terlebih, pemerintah Indonesia
mencanangkan 2045 sebagai momentum emas untuk lompatan sumber daya
manusia Indonesia. Artinya, 23 tahun lagi menuju momentum itu, yang harus
dipersiapkan secara maksimal.
MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN
Terdapat elemen inti di tengah peta jalan pembelajaran digital yaitu komponen yang
saling terkait untuk digital sedang belajar. Elemen tersebut terdiri dari konektivitas
rumah, perangkat komputasi, keamanan internet, infrastruktur internet, dukungan
teknis, pengembangan professional, dan kurikulum digital. Elemen tersebut bekerja
sama untuk menciptakan fondasi bagi keberhasilan implementasi program
pembelajaran digital dan untuk strategi dan program perubahan lainnya.
Ada beberapa hal mendasar yang bisa dipetakan, sekaligus menjadi road map untuk
dieksekusi lintas pihak dalam transformasi digital.
• Maksimalkan infrastruktur digital. Saat ini, perluasan infrastruktur digital
menjadi sangat penting, agar semua sekolah dan institusi pendidikan di
penjuru kawasan Indonesia dari Sabang hingga Mearuke mendapatkan
akses listrik dan internet.
• Visi global dalam transformasi digital. Pendidikan tidak boleh hanya
terkungkung dalam tempurung wawasan yang sempit. Generasi muda
Indonesia saat ini merupakan generasi global yang terkoneksi secara
internasional dengan perangkat teknologi. Maka visi global pendidikan
Indonesia menjadi sangat penting, agar setiap kebijakan, program dan
penyegaran sistem pendidikan terkoneksi dengan perkembangan dinamis
internasional.
• Sistem digital pembelajaran nasional. Transformasi digital ini
memungkinkan interkoneksi sistem dari lini finansial, pendidikan,
kesehatan, smart city, hingga tata kelola pemerintahan.
Digitalisasi dapat dilihat secara kritis dan membayangkan masa depan digital
alternatif. Menjadikan aspek-aspek bidang ini terlihat bagi siswa menjadi lebih
menarik. Selain itu, harus mempertimbangkan juga retensi, dan mencari tahu
adaptasi kebiasaan baru dalam praktek pembelajaran. Dunia telah berubah secara
dramatis selama beberapa bulan terakhir sehingga harus secara aktif
menindaklanjuti kemunculan evolusi praktik dan cara hidup digital baru, yang juga
lazim dalam pengajaran dan pembelajaran. Perlu lebih aktif mempersiapkan
masyarakat untuk menghadapi transformasi digital. Peserta didik dan pendidik
sama-sama perlu mengikuti perkembangan digital yang sedang terjadi.
---
Salam Peneliti Muda!
Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:
Instagram: @ukmpenelitianunila
Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com
Youtube: UKM Penelitian Unila
Tiktok: ukmpunila
0 comments:
Posting Komentar