Jumat, 25 November 2022

TRANSFORMASI DIGITAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan dasar kebutuhan manusia. Dengan pendidikan, manusia

dapat melakukan segalanya, sesuai ilmu yang diperolehnya. Ilmu yang diperoleh

didapat secara bertahap, dari usia muda hingga lanjut usia. Pendidikan jika dalam

bahasa Yunani berasal dari suatu kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Beralih

dengan Yunani, orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yang memiliki

arti mengeluarkan dan menuntun, atau tindakan merealisasikan potensi anak yang

dibawa waktu dilahirkan di dunia. Sedangkan pada Jerman memandang Pendidikan

sebagai Erziehung yang memiliki kesetaraan dengan educare, yaitu:

membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi

anak. Untuk Indonesia sendiri, khususnya dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti

panggulawentah (pengolahan), yang berarti mengolah, mengubah kejiwaan,

mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, serta mengubah kepribadian

sang anak. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan memang dasar kebutuhan

manusia dari usia muda.


Berdasarkan kajian antropologi dan sosiologi, ada tiga fungsi utama pendidkan.

Pertama, Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan wawasan mengenai

dirinya dan alam sekitar siswa tersebut, diharapkan siswa dapat memiliki

kemampuan membaca atau menganalisis sehingga dapat mengembangkan

kreativitas dan produktivitas tentang siswa tersebut. Kedua, Pendidikan diharapkan

dapat melestarikan nilai-nilai insani sehingga siswa tersebut tahu posisinya sebagai

individu dan sebagai makhluk social di masyarakat. Ketiga, Pendidikan diharapkan

dapat membuka pintu ilmu pengetahuan dan keterampilan siswa, sehingga dapat

bermanfaat bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bagi individu dan social.


Pendidikan nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab Ketika

mengerjakan sesuatu.


Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan mengenai sumber daya manusia, bahwa

sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung

perkembangan bidang industri dan ekonomi di Indonesia. Hal yang menjadi

penyebabnya ialah kurangnya pengertian pemerintah terhadap bidang Pendidikan.


Di era digital ini, tidak hanya teknologi yang memiliki perubahan, Pendidikan juga

terkena dampaknya. Buku yang diperlukan tidak lagi harus berbentuk fisik karena

ada e-book yang bisa diakses online dengan mudah. Pembelajaran yang dipelajari

juga dapat direkam sehingga dapat lebih mempermudah untuk mereview materi.

Semua ini dapat terjadi karena adanya transformasi digital di dalam Pendidikan.


TRANSFORMASI DIGITAL

Transformasi digital sangat dibutuhkan di dalam berbagai bidang, terlepas dari

ukuran dan sektor aktivitasnya. Transformasi digital dapat dikatakan sebagai proses

mengubah bisnis inti organisasi untuk memenuhi pelanggan lebih baik kebutuhan

dengan memanfaatkan teknologi dan data. Di dalam dunia pendidikan, yang

menjadi fokus utama sasaran adalah pelajar, meskipun di luar itu terdapat pendidik,

staff, alumni, dan lain-lain. Digital transformasi menjadi salah satu sarana yang

penting dalam pendidikan untuk bertahan hidup di era yang sangat kompetitif ini.

Hal ini dikarenakan dunia digital mengharuskan pendidik untuk memahami

bagaimana penuh dan berkelanjutan transformasi digital dapat terjadi, selain itu

sangat penting untuk mengkaji potensi tantangan institusi yang akan dihadapi.


Transformasi digital menjadi kebutuhan di era globalisasi saat ini. Mulai dari

sekolah hingga perguruan tinggi, sistem pendidikan dipengaruhi oleh teknologi.

Dengan berkembangnya teknologi maka akan mengubah cara pengetahuan yang

disampaikan. digitalisasi yang terus ditingkatkan akan membuka jalan baru untuk

instrument komunikasi agar pengetahuan menjadi lebih cepat di dunia pendidikan.

Selain itu digitalisasi ini dapat meningkatkan profitabilitas sistem pendidikan

dengan enyederhanakan proses dan interaksi dalam manajemen dan siswa.


Pergeseran pembelajaran digital saat ini merupakan ketidaksiapan masyarakat dan

pemerintah karena covid-19 melanda. Pandemic covid-19 dan dampaknya terhadap

kehidupan kita telah meningkatkan kebutuhan untuk mengadopsi cara-cara inovatif

untuk mendapatkan layanan pendidikan di semua tingkatan. Dengan berubahnya

sistem pendidikan pada saat pandemic covid-19 ini telah menyadarkan kita bahwa

menerapkan digitalisasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Teknologi yang

canggih memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengelola, dan mendukung

kebutuhan tranformasi digital di dunia pendidikan. Hal ini dapat membantu institusi

untuk mengalihkan model pembelajaran tradisional menjadi model digital.


Perubahan yang terjadi di dunia pendidikan yang sangat dirasakan pada saat

pandemik adalah dalam proses belajar mengajar yang berubah menjadi

pembelajaran jarak jauh dikarenakan pandemic yang harus jaga jarak satu sama

lain. Perubahan ini membuat semua bahan ajar mengalami proses digitisasi agar

nantinya bisa digunakan dalam proses digital. Maka muncullah istilah E-Learning,

Online Learning, Virtual Learning, dan Digital Learing. Istilah tersebut berarti

pemebelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.


Proses digitalisasi ini makin lama akan berubah menjadi proses transformasi digital

dikarenakan praktis dan kemudahan yang ditawarkan. Ketersmpilan-keterampilan

yang baru akan muncul menggantikan keterampilan-keterampilan yang telah using.

Dengan adanya proses digitalisasi ini para pendidik dan stakeholder harus keluar

dari ‘zona nyaman’ dan mampu mengikuti perubahan ini agar dapat terus berperan

aktif dalam dunia pendidikan.


METODE PEMBELAJARAN ONLINE

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang biasanya menjadi acuan saat

menerapkan atau melaksanakan pembelajaran online.

• Flipped Learning, yaitu mengacu pada pembelajaran yang mencakup

elemen online dan tatap muka. Dalam pembelajaran ini, tidak seperti

pembelajaran tradisional, siswa mempelajari prinsip dan konsep mata

pelajaran yang diajarkan sendiri pada waktu dan kecepatan mereka sendiri

dengan menggunakan sumber daya yang disediakan (materi online, video)

sebelumnya danmenghadiri sesi tatap muka untuk memperluas pengetahuan

mereka.

• Hybrid Learning, yaitu mengacu pada pembelajaran di mana komponen

online digunakan untuk menggantikan beberapa elemen tatap muka kursus.

Komponen online dapat berupa sesi kuliah atau bahkan sesi diskusi online

yang tidak selalu berbasis video, tetapi dapat berupa teks. Pembelajaran

hybrid berguna bagi siswa yang tinggal jauh dari kampus atau belajar paruh

waktu karena mereka sibuk dengan pekerjaannya. Komponen tatap muka

dalam pembelajaran ini berguna untuk mempromosikan komunitas kelas,

interaksi sosial dan prompt dan tatap muka.

• Blended Learning, yaitu pembelajaran dimana kelas tatap muka biasanya

disertai dengan sumber dan materi online, sehingga komponen online tidak

dimaksudkan untuk menggantikan komponen tatap muka melainkan untuk

melengkapinya, sehingga disediakan secara online. Sumber daya digunakan

sebagai materi tambahan untuk sesi kuliah tatap muka.

• Distance atau remote learning, yaitu pembelajaran yang dilakukan

sepenuhnya secara online, tanpa adanya unsur tatap muka. Semua materi

dan dokumen kursus disediakan di VLE, dan perkuliahan dapat

disampaikan secara sinkron atau asinkron. Bergantung pada ukuran kelas,

guru dapat secara virtual menemui siswanya dalam kelompok atau secara

tatap muka jika diperlukan.


TANTANGAN PENDIDIKAN

Pandemik memang memiliki dua sisi yang berbeda, ada tantangan sekaligus ada

peluang. Dunia pendidikanjuga mengalami tantangan, banyak hal yang harus

disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi. Proses belajar dari rumah memang

tidak mudah, tapi mencipta renungan baru apa yang penting dipelajari dana pa yang

menjadi kompetensi inti yang berguna untuk masa mendatang. Meski, ada

segudang tantangan yang harus dicarikan solusinya bersama-sama.


Di antara tantangan itu, akses internet, listrik dan juga sumber daya manusia

menjadi faktor penting yang menjadi fundamen peningkatan kualitas pendidikan

Indonesia pada masa kini dan mendatang. Terlebih, pemerintah Indonesia

mencanangkan 2045 sebagai momentum emas untuk lompatan sumber daya

manusia Indonesia. Artinya, 23 tahun lagi menuju momentum itu, yang harus

dipersiapkan secara maksimal.


MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN

Terdapat elemen inti di tengah peta jalan pembelajaran digital yaitu komponen yang

saling terkait untuk digital sedang belajar. Elemen tersebut terdiri dari konektivitas

rumah, perangkat komputasi, keamanan internet, infrastruktur internet, dukungan

teknis, pengembangan professional, dan kurikulum digital. Elemen tersebut bekerja

sama untuk menciptakan fondasi bagi keberhasilan implementasi program

pembelajaran digital dan untuk strategi dan program perubahan lainnya.


Ada beberapa hal mendasar yang bisa dipetakan, sekaligus menjadi road map untuk

dieksekusi lintas pihak dalam transformasi digital.

• Maksimalkan infrastruktur digital. Saat ini, perluasan infrastruktur digital

menjadi sangat penting, agar semua sekolah dan institusi pendidikan di

penjuru kawasan Indonesia dari Sabang hingga Mearuke mendapatkan

akses listrik dan internet.

• Visi global dalam transformasi digital. Pendidikan tidak boleh hanya

terkungkung dalam tempurung wawasan yang sempit. Generasi muda

Indonesia saat ini merupakan generasi global yang terkoneksi secara

internasional dengan perangkat teknologi. Maka visi global pendidikan

Indonesia menjadi sangat penting, agar setiap kebijakan, program dan

penyegaran sistem pendidikan terkoneksi dengan perkembangan dinamis

internasional.

• Sistem digital pembelajaran nasional. Transformasi digital ini

memungkinkan interkoneksi sistem dari lini finansial, pendidikan,

kesehatan, smart city, hingga tata kelola pemerintahan.


Digitalisasi dapat dilihat secara kritis dan membayangkan masa depan digital

alternatif. Menjadikan aspek-aspek bidang ini terlihat bagi siswa menjadi lebih

menarik. Selain itu, harus mempertimbangkan juga retensi, dan mencari tahu

adaptasi kebiasaan baru dalam praktek pembelajaran. Dunia telah berubah secara

dramatis selama beberapa bulan terakhir sehingga harus secara aktif

menindaklanjuti kemunculan evolusi praktik dan cara hidup digital baru, yang juga

lazim dalam pengajaran dan pembelajaran. Perlu lebih aktif mempersiapkan

masyarakat untuk menghadapi transformasi digital. Peserta didik dan pendidik

sama-sama perlu mengikuti perkembangan digital yang sedang terjadi.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer