ABSTRAK
Maraknya penarikan obat sirup dari peredaran karena mengandung Etilen Glikol yang
dapat memicu gagal ginjal, menyebabkan sebagian besar masyarakat harus mencari
alternarif lain sebagai pengganti obat sirup. Dengan keberagaman tanaman dan khasiat
yang dimilikinya, Indonesia memiliki banyak alternatif yang dapat digunakan sebagai
pengganti obat sirup. Tanaman dadap dapat dijadikan salah satu alternatif di tengah
penarikan obat sirup. Daun pada tanaman dadap mengandung sifat antipretik sehingga
dapat bermanfaat untuk menurunkan demam pada anak. Metode penulisan yang
digunakan dalam penulisan karya tulis ini dimulai dari mengidentifikasi masalah,
melakukan studi literatur, dan menganalisis potensi yang dimiliki daun dadap. Penulis
menemukan bahwa daun dadap dapat diolah menjadi ramuan herbal yang dapat
diminum sehingga menjadi alternatif pengganti obat sirup demam. Dampak yang
dihasilkan dari daun dadap sangat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Kata Kunci: Daun Dadap, Demam, Obat Sirup.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan beragam
hayati terbesar di dunia yang memiliki khasiat sebagai obat. Saat ini sudah sekitar
180 spesies tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional
(Depkes,2000). Dilihat dari sisi lain, Indonesia merupakan negara pengguna
tumbuhan obat sebagai pengobatan tradisional terbesar bersama dengan negara
Asia lainnya. Pengobatan tradisional tersebut merupakan hal yang menjadi
kebiasaan secara turun temurun yang menyebar dari mulut ke mulut. Dengan
perkembangan zaman yang semakin mutakhir seperti sekarang, tak menutup
kemungkinan masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya terhadap
obat-obatan tradisional. Selain karena akses yang mudah didapat serta keyakinan
lain bahwa obat-obatan tradisional hanya memiliki resiko efek samping yang
rendah daripada obat lainnya (Mulyati, 2008). Seiring perkembangan teknologi
informasi yang semakin cepat, kini beberapa masyarakat lebih memilih beralih
kembali ke obat-obatan tradisional yang dipercaya dan sudah dikonsumsi oleh
masyarakat turun-temurun.
Akibat dari iklim tropis yang ada di Indonesia membuat masyarakat harus
pandai menjaga daya tahan tubuh dengan baik agar terhindar dari infeksi atas
perubahan cuaca yang tidak menentu seperti timbulnya demam. Demam merupakan
suatu keadaan atau kondisi dimana suhu tubuh melebihi suhu normal dari yang
seharusnya yaitu 37.5C. Biasanya demam disebabkan oleh virus umumnya self
limiting disease, dan akan pulih cepat walaupun tanpa pengobatan. Namun, bisa
saja demam merupakan tanda bahwa adanya penyakit berat yang diderita seperti
pneumonia, meningitis, dan lainnya. Demam menyerang tanpa memandang siapa
korbannya, mulai dari anak usia < 1 bulan dengan persentase kemungkinan terkena
yaitu 8-14%, untuk anak usia1-3 bulan yaitu 5-9% dan umur > 3 bulan sebesar 3-
5%. Dapat diartikan bahwa semakin tumbuh seseorang, maka akan semakin
memiliki imun yang lebih kuat sehingga kemungkinan terkena demam semakin
kecil.
Belum lama ini dikabarkan tentang peredaran obat sirup demam yang harus
ditarik dari peredaran karena mengandung zat berbahaya yang memicu penyakit
ginjal. Menurut data kementrian kesehatan RI, sampai dengan tanggal 18 Oktober
2022 tercatat 206 kasus dari 20 provinsi berbeda dengan angka kematian sebanyak
99 anak akibat dari tidak terkontrolnya pengonsumsian obat yang tercemar yang
melampaui batas wajar. Hal tersebut memicu meningkatnya kewaspadaan
Kemenkes RI yang meminta para petugas fasilitas pelayanan kesehatan tidak
meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup. Sehingga obat sirup benar-
benar ditarik dari peredaran, yang membuat masyarakat mau tidak mau harus
menerima konsumsi obat bubuk. Karena kurangnya informasi dan pengetahuan
masyarakat yang terbiasa mengonsumsi obat dari bahan kimia, sehingga membuat
masyarakat kurang mengetahui manfaat atau bagaimana cara mengolah tumbuhan
di sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Penerapan obat
tradisional pada sakit demam dapat dijadikan salah satu langkah dalam mencegah
kematian, dengan aksesnya yang mudah didapatkan dan resiko yang rendah.
Maka dari itu, objek yang akan dianalisis pada kesempatan kali ini yaitu
Daun Dadap atau (Erythrina folium). Daun Dadap (Erythrina folium) memiliki
bentuk fisik dengan bentuk batang tegak, lici, dan berarna hijau dengan bintik putih
di dalamnya. Daun Dadap (Erythrina folium) disebut juga “kayu sakti”karena
memberikan manfaat melimpah bagi umat Hindu di Bali. Menurut Lontar Taru
Premana, Daun Dadap memberikan khasiat pengobatan untuk penyakit yang suka
tiba-tiba menyerang seperti demam. Di samping itu, Daun Dadap juga dipercaya
dapat mencegah keguguran dan mendapat sebutan “pohon kehidupan”.
Jika dijelaskan secara sejarah, Daun Dadap sering digunakan sebagai obat
penurun demam dengan cara menumbuknya lalu ditempelkan dikening orang yang
mengalami demam. Selain itu, sebagai penguat pengobatan Daun Dadap ditambah
dengan daun jintan dan bawang merah (Manafe, 2019). Maka berdasarkan
permasalahan tersebut, pemanfaatan daun dadap sebagai alternatif pengobatan pada
sakit demam dapat menjadi solusi atas penarikan obat cair atau sirup demam dari
peredaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya tulis, sebagai berikut:
1. Apa itu Daun Dadap (Erythrina folium)?
2. Bagaimana penerapan daun dadap dalam mencegah demam?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari penerapan tersebut?
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan karya tulis, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang Daun Dadap (Erythrina folium).
2. Mengetahui penerapan daun dadap dalam mencegah demam.
3. Mengetahui dampak yang timbul dari penerapan daun dadap dalam
pencegahan demam.
1.4 Manfaat
Adapun Manfaat dari penulisan kaya tulis, sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis yaitu, meningkatkan pengetahuan dan memberikan
edukasi terkait olahan daun Dadap sebagai obat demam, memaksimalkan dan
memberdayakan tanaman tradisional yaitu daun Dadap sebagai alternatif
pengobatan.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat yaitu, mengetahui alternatif lain dalam pengobatan
demam, mengurangi penggunaan obat-obatan kimia, dengan menggantikannya
melalui alternatif penggunaan olahan daun dadap terutama pada sakit demam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Daun Dadap (Erythrina Folium) termasuk daun herbal yang bisa digunakan
dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Daun dadap (Erythrina Folium) bisa
menjadi alternatif lain sebagai minuman penurun panas.
2. Daun Dadap (Erythrina Folium) merupakan salah satu pengobatan tradisional
sakit demam yang ramah lingkungan.
3. Pengolahan Daun Dadap (Erythrina Folium) sebagai obat demam dapat
dilakukan dengan mudah.
4. Keberhasilan khasiat obat ini dapat dipengaruhi oleh keadaan tubuh pasien.
5.2 Saran
1. Dalam penelitian ini, penulis memberikan alternatif lain dengan adanya obat
sirup yang membahayakan anak mengganti dengan ramuan herbal, yakni daun
dadap. Dengan adanya minuman baru dari ramuan herbal ini, diharapkan bisa
meminimalisir pemakaian obat sirup yang membahayakan anak.
2. Diharapkan adanya pembudidayaan daun Dadap sebagai pemberdayaan budi
daya sehingga dapat meningkatkan persediaan obat tradisional.
3. Akan lebih baik ada perkembangan lebih baik lagi melalui penelitian lebih
lanjut.
---
Salam Peneliti Muda!
Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:
Instagram: @ukmpenelitianunila
Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com
Youtube: UKM Penelitian Unila
Tiktok: ukmpunila
0 comments:
Posting Komentar