Rabu, 23 November 2022

PENGOLAHAN DAUN DADAP (Erythrina folium) SEBAGAI BENTUK PENGOBATAN PADA SAKIT DEMAM

 ABSTRAK


Maraknya penarikan obat sirup dari peredaran karena mengandung Etilen Glikol yang

dapat memicu gagal ginjal, menyebabkan sebagian besar masyarakat harus mencari

alternarif lain sebagai pengganti obat sirup. Dengan keberagaman tanaman dan khasiat

yang dimilikinya, Indonesia memiliki banyak alternatif yang dapat digunakan sebagai

pengganti obat sirup. Tanaman dadap dapat dijadikan salah satu alternatif di tengah

penarikan obat sirup. Daun pada tanaman dadap mengandung sifat antipretik sehingga

dapat bermanfaat untuk menurunkan demam pada anak. Metode penulisan yang

digunakan dalam penulisan karya tulis ini dimulai dari mengidentifikasi masalah,

melakukan studi literatur, dan menganalisis potensi yang dimiliki daun dadap. Penulis

menemukan bahwa daun dadap dapat diolah menjadi ramuan herbal yang dapat

diminum sehingga menjadi alternatif pengganti obat sirup demam. Dampak yang

dihasilkan dari daun dadap sangat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Kata Kunci: Daun Dadap, Demam, Obat Sirup.


BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan beragam

hayati terbesar di dunia yang memiliki khasiat sebagai obat. Saat ini sudah sekitar

180 spesies tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional

(Depkes,2000). Dilihat dari sisi lain, Indonesia merupakan negara pengguna

tumbuhan obat sebagai pengobatan tradisional terbesar bersama dengan negara

Asia lainnya. Pengobatan tradisional tersebut merupakan hal yang menjadi

kebiasaan secara turun temurun yang menyebar dari mulut ke mulut. Dengan

perkembangan zaman yang semakin mutakhir seperti sekarang, tak menutup

kemungkinan masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya terhadap

obat-obatan tradisional. Selain karena akses yang mudah didapat serta keyakinan

lain bahwa obat-obatan tradisional hanya memiliki resiko efek samping yang

rendah daripada obat lainnya (Mulyati, 2008). Seiring perkembangan teknologi

informasi yang semakin cepat, kini beberapa masyarakat lebih memilih beralih

kembali ke obat-obatan tradisional yang dipercaya dan sudah dikonsumsi oleh

masyarakat turun-temurun.


Akibat dari iklim tropis yang ada di Indonesia membuat masyarakat harus

pandai menjaga daya tahan tubuh dengan baik agar terhindar dari infeksi atas

perubahan cuaca yang tidak menentu seperti timbulnya demam. Demam merupakan

suatu keadaan atau kondisi dimana suhu tubuh melebihi suhu normal dari yang

seharusnya yaitu 37.5C. Biasanya demam disebabkan oleh virus umumnya self

limiting disease, dan akan pulih cepat walaupun tanpa pengobatan. Namun, bisa

saja demam merupakan tanda bahwa adanya penyakit berat yang diderita seperti

pneumonia, meningitis, dan lainnya. Demam menyerang tanpa memandang siapa

korbannya, mulai dari anak usia < 1 bulan dengan persentase kemungkinan terkena

yaitu 8-14%, untuk anak usia1-3 bulan yaitu 5-9% dan umur > 3 bulan sebesar 3-

5%. Dapat diartikan bahwa semakin tumbuh seseorang, maka akan semakin

memiliki imun yang lebih kuat sehingga kemungkinan terkena demam semakin

kecil.


Belum lama ini dikabarkan tentang peredaran obat sirup demam yang harus

ditarik dari peredaran karena mengandung zat berbahaya yang memicu penyakit

ginjal. Menurut data kementrian kesehatan RI, sampai dengan tanggal 18 Oktober

2022 tercatat 206 kasus dari 20 provinsi berbeda dengan angka kematian sebanyak

99 anak akibat dari tidak terkontrolnya pengonsumsian obat yang tercemar yang

melampaui batas wajar. Hal tersebut memicu meningkatnya kewaspadaan

Kemenkes RI yang meminta para petugas fasilitas pelayanan kesehatan tidak

meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup. Sehingga obat sirup benar-

benar ditarik dari peredaran, yang membuat masyarakat mau tidak mau harus

menerima konsumsi obat bubuk. Karena kurangnya informasi dan pengetahuan

masyarakat yang terbiasa mengonsumsi obat dari bahan kimia, sehingga membuat

masyarakat kurang mengetahui manfaat atau bagaimana cara mengolah tumbuhan

di sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Penerapan obat

tradisional pada sakit demam dapat dijadikan salah satu langkah dalam mencegah

kematian, dengan aksesnya yang mudah didapatkan dan resiko yang rendah.

Maka dari itu, objek yang akan dianalisis pada kesempatan kali ini yaitu

Daun Dadap atau (Erythrina folium). Daun Dadap (Erythrina folium) memiliki

bentuk fisik dengan bentuk batang tegak, lici, dan berarna hijau dengan bintik putih

di dalamnya. Daun Dadap (Erythrina folium) disebut juga “kayu sakti”karena

memberikan manfaat melimpah bagi umat Hindu di Bali. Menurut Lontar Taru

Premana, Daun Dadap memberikan khasiat pengobatan untuk penyakit yang suka

tiba-tiba menyerang seperti demam. Di samping itu, Daun Dadap juga dipercaya

dapat mencegah keguguran dan mendapat sebutan “pohon kehidupan”.

Jika dijelaskan secara sejarah, Daun Dadap sering digunakan sebagai obat

penurun demam dengan cara menumbuknya lalu ditempelkan dikening orang yang

mengalami demam. Selain itu, sebagai penguat pengobatan Daun Dadap ditambah

dengan daun jintan dan bawang merah (Manafe, 2019). Maka berdasarkan

permasalahan tersebut, pemanfaatan daun dadap sebagai alternatif pengobatan pada

sakit demam dapat menjadi solusi atas penarikan obat cair atau sirup demam dari

peredaran.


1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari karya tulis, sebagai berikut:

1. Apa itu Daun Dadap (Erythrina folium)?

2. Bagaimana penerapan daun dadap dalam mencegah demam?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari penerapan tersebut?


1.3 Tujuan

Adapun Tujuan dari penulisan karya tulis, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tentang Daun Dadap (Erythrina folium).

2. Mengetahui penerapan daun dadap dalam mencegah demam.

3. Mengetahui dampak yang timbul dari penerapan daun dadap dalam

pencegahan demam.


1.4 Manfaat

Adapun Manfaat dari penulisan kaya tulis, sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis yaitu, meningkatkan pengetahuan dan memberikan

edukasi terkait olahan daun Dadap sebagai obat demam, memaksimalkan dan

memberdayakan tanaman tradisional yaitu daun Dadap sebagai alternatif

pengobatan.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat yaitu, mengetahui alternatif lain dalam pengobatan

demam, mengurangi penggunaan obat-obatan kimia, dengan menggantikannya

melalui alternatif penggunaan olahan daun dadap terutama pada sakit demam.


BAB V

PENUTUP


5.1 Kesimpulan

1. Daun Dadap (Erythrina Folium) termasuk daun herbal yang bisa digunakan

dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Daun dadap (Erythrina Folium) bisa

menjadi alternatif lain sebagai minuman penurun panas.

2. Daun Dadap (Erythrina Folium) merupakan salah satu pengobatan tradisional

sakit demam yang ramah lingkungan.

3. Pengolahan Daun Dadap (Erythrina Folium) sebagai obat demam dapat

dilakukan dengan mudah.

4. Keberhasilan khasiat obat ini dapat dipengaruhi oleh keadaan tubuh pasien.


5.2 Saran

1. Dalam penelitian ini, penulis memberikan alternatif lain dengan adanya obat

sirup yang membahayakan anak mengganti dengan ramuan herbal, yakni daun

dadap. Dengan adanya minuman baru dari ramuan herbal ini, diharapkan bisa

meminimalisir pemakaian obat sirup yang membahayakan anak.

2. Diharapkan adanya pembudidayaan daun Dadap sebagai pemberdayaan budi

daya sehingga dapat meningkatkan persediaan obat tradisional.

3. Akan lebih baik ada perkembangan lebih baik lagi melalui penelitian lebih

lanjut.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer