Rabu, 23 November 2022

IMPLEMENTASI SISTEM EKONOMI ISLAM DALAM MENGURANGI TINGKAT RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA MODERNISASI

 “Only education can save the future, without education Indonesia could not have

survived”

“Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan

Indonesia tak mungkin bertahan”

Najwa Shihab


Bercermin pada kutipan di atas tentang pendidikan sebagai ukuran keberhasilan masa

depan Indonesia, apakah pendidikan Indonesia sudah berhasil? Sudahkah seluruh

permasalahan pendidikan di Indonesia teratasi?. Faktanya, kita dapat melihat bahwa

Indonesia tidak terlalu berhasil dalam bidang pendidikan dan masih banyak anak-anak

yang tidak mengenyam pendidikan yang sama, entah karena biaya pendidikan yang

cukup mahal dan sulit dicapai secara finansial atau kurangnya sarana dan prasarana

pendidikan, kurangnya keterampilan tenaga pendidik dan masih banyak lagi. Salah satu

masalah yang masih sulit diatasi adalah rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia di

era modernisasi.


Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan

di Indonesia menempati urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada

di bawah Vietnam. Menurut data yang dilansir The World Economic Forum Swedia

(2000), daya saing Indonesia tergolong rendah, menempati peringkat ke-37 dari 57

negara yang disurvei di dunia. Selain itu, riset lembaga tersebut, Indonesia

diproyeksikan hanya sebagai follower, bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53

negara dunia. Pada awal abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia sedang booming.

Kehebohan itu bukan disebabkan oleh kualitas pendidikan negara yang tinggi, tetapi

oleh persepsi akan bahayanya pendidikan Indonesia yang terbelakang. Perasaan ini

disebabkan karena beberapa hal yang mendasar (Agustang, A., Mutiara, I. A., &

Asrifan, A. 2021).


Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya

manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Menurut opini kami, jelas bahwa

masalah serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terletak pada

rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal.

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan

mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-

sama membangun bangsa. (Saptono, 2017) Pendidikan adalah sesuatu kebutuhan yang

harus dipenuhi oleh setiap individu. Pendidikan tidak terlepas dari segala aktivitas yang

dilakukan manusia. Dalam kondisi apapun, manusia tidak dapat menolak efek dari

penerapan pendidikan dalam sehari-hari. Pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu

pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non-formal. Pendidikan

formal terdiri dari SD hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan informal adalah jenis

pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarkat yang

diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu. Pendidikan non-formal adalah segala

bentuk pendidikan yang diberikan secara terorganisasi tetapi diluar wadah pendidikan

formal. Dan pada kali ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

pendidikan formal.


Pada dasarnya, setiap kegiatan yang dilakukan manusia memiliki dampak positif dan

dampak negatif. Dampak positif tentunya merupakan sebuah harapan yang diinginkan

oleh setiap manusia. Dan dampak negatif adalah sesuatu yang dapat menimbulkan

masalah bagi kehidupan manusia. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, penerapan

pendidikan yang berjalan secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif. Hal ini

merupakan penghambat bagi suatu proses kelancaran dalam proses belajar mengajar.

Dan peristiwa ini banyak terjadi di dalam dunia pendidikan formal. Permasalahan demi

permasalahan pendidikan di Indonesia dituai tiap tahunnya. Permasalahan pun muncul

mulai dari aras input, proses, sampai output. Ketiga aras ini sejatinya saling terkait satu

sama lain. Input mempengaruhi keberlanjutan dalam proses pembelajaran. Proses

pembelajaran pun turut mempengaruhi hasil output. Seterusnya, output akan kembali

berlanjut ke input dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi atau masuk ke dalam

dunia kerja, dimana teori mulai dipraktekkan (Megawanti, 2012).


Saat ini, Indonesia sedang berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

dengan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 ini diharapkan dapat menjadi

kesempatan yang bagus untuk Indonesia dalam meningkatkann kualitas pendidikannya

dan meningkatkan daya saing agar setara dengan negara-negara lain. Tulisan ini dibuat

untuk membahas mengenai kualiatas pendidikan Indonesia saat ini yang dinilai rendah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Nasional

adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan

di negara Indonesia. Adapun masalah yang rumit dalam dunia pendidikan seperti;

pemerataan, mutu dan relevansi, dan efisiensi dan efektifitas. Setiap masalah yang

dihadapi disebabkan oleh faktor-faktor pendukungnya adapun faktor-faktor yang

menyebabkan berkembangnya masalah tersebut adalah IPTEK, laju pertumbuhan

penduduk, kelemahan tenaga pengajar dalam menangani tugas yang dihadapinya, serta

ketidakfokusan peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran.


Di era modernisasi seperti saat ini semua hal dituntut sempurna dan canggih. Semua

yang terjadi harus mengikuti adanya perkembangan zaman atau harus bersifat fleksibel,

begitupun dengan pendidikan di Indonesia yang masih tertinggal jauh dari negara-

negara di Asia Tenggara lainnya. Hal ini disebabkan karena proses kegiatan belajar

mengajar yang digunakan oleh Indonesia masih menggunakan proses kegiatan belajar

mengajar konvesional yang dianggap terlalu membosankan dan ketinggalan jaman.

Tenaga-tenaga pendidik di Indonesia juga di tuntut untuk terus berinovasi dalam

kegiatan belajar mengajar dan melek akan teknologi yang ada. Namun, hal tersebut

tidak dibarengi dengan adanya pendanaan yang diberikan oleh pemerintah untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar tersebut. Bahkan sistem Pendidikan di Indonesia

masih menganut sistem ekonomi kapitalisme yang berprinsip meminimalkan peran dan

tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk dalam pendanaan Pendidikan.

Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa sektor pedidikan hanyalah sektor yang

bersifat memakan anggaran tanpa jelas manfaatnya terutama di bidang ekonomi.


Pandangan masyarakat tersebut membawa pada keraguan bahkan ketidakpercayaan

pemerintah terhadap pembangunan sektor Pendidikan sebagai pondasi bagi kemajuan

pembangunan disegala sektor. Ketidakyakinan tersebut yang menyebabkan kecilnya

anggaran yang diterima pada sektor pendidikan. Bagi pemerintah mengalokasikan

anggaran untuk sector Pendidikan dianggap hanya buang-buang uang yang tidak

bermanfaat. Hal inilah yang membuat sistem ekonomi kapitalisme sulit untuk diubah

di negara indonesia. Padahal hal tersebut dapat membuat mutu Pendidikan di Indonesia

menjadi sangat rendah dibanding negara lain.


Sistem ekonomi kapitalisme merupakan sistem yang sangat erat kaitannya dengan

mengejar kepentingan sendiri tanpa campur tangan pemerintah (Sumadi, 2018). Hal

tersebut dipertegas dengan adanya prinsip kapitalisme yaitu meminimalkan peran dan

tanggung jawab negara dalam urusan publik termasuk dalam pendanaan biaya

pendidikan. Akibatnya mutu pendidikan yang ada di Indonesia menjadi semakin

terpuruk. Jika hal tersebut terus dibiarkan maka, kualitas pendidikan yang ada di

Indonesia akan menjadi semakin buruk dan tertinggal dari negara-negara Asia

Tenggara lainnya. Sedangkan kualitas pendidikan suatu negara merupakan hal yang

sangat penting dan menjadi tonggak berhasil atau tidaknya suatu negara tersebut.


Untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia pemerintah memberi solusi

dengan mengubah sistem ekonomi yang digunakan menjadi sistem ekonomi

islam.Sistem ekonomi islam sendiri merupakan sistem ekonomi yang mempelajari

masalah ekonomi rakyat yang dipahami oleh nilai-nilai islam dan menggaris bawahi

bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara

(Sumadi, 2017). Dengan diberikannya solusi tersebut diharapkan mutu pendidikan

yang ada di Indonesia akan sedikit membaik seiring berjalannya waktu.


Pendidikan merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan yang lebih baik,

pendidikan juga sebagai dasar dari keberlangsungannya ekonomi negara yang maju

dan berkembang. Jika mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat

maka, semua orang bisa memperoleh pendidikan dengan mudah dan angka

kemiskinan akan menurun. Ekonomi dan pendidikan memiliki hubungan yang sangat

erat, oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan isu-isu yang harus dipenuhi dalam

pendidikan salah satunya standar pengelolaan sarana dan prasarana, serta biaya

pendanaan atau pembiayaan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

bagian-bagian satuan pendidikan dan besaran biaya operasional yang berlaku selama

satu tahun. Pengaturan biaya operasional ini tertuang dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nomor 69 Tahun 2009 tentang Besaran Biaya Operasional Sekolah Tahun

2009. Perihal standar keuangan, pemerintah masih kurang efektif dalam mengelola

anggaran untuk keberlangsungan pendidikan yang lebih baik.


Pendidikan indonesia pada era moderenisasi masih sangat tertinggal, banyak sistem

pendidikan yang telah menggunakan metode e-learning, namun kurangnya dana yang

diberikan pemerintah menyebabkan minimnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pengajaran juga menjadi tidak efektif,

karena hal itulah pendidikan di Indonesia menjadi semakin jauh dari kata maju. Agar

pendidikan dapat bersaing di era modern ini, pemerintah juga harus mampu

mengcover anggaran yang dapat mendukung pembanguann dan peningkatan kualitas

mutu pendidikan.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila


0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer