Jumat, 25 November 2022

Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Sw.) berpotensi jadi obat anti-kanker

 Abstract

Pigeon orchid is one of epiphytic wild orchids and a very important species in the genus

Dendrobium. Potential of terrestrial orchid as a medicine and in vitro multiplication, Orchid

belongs to the Orchidaceae family, which is the second largest family of flowering plants with

more than 850 genera. Terrestrial orchids have been widely used as traditional medicine.

Particularly used as traditional medicine has been given to diuretic, anti-rheumatic,

anti-inflammatory, anti-carcinogenic, hypoglycemic activities, anti-microbial,

anti-convulsive, relaxation, neuroprotective, and anti-virus. A large number of orchids have

been used in treatment of various diseases, therefore, several studies have been undertaken to

provide the medicinal uses of orchids.

Key word: pigeon orchid, anti-cancer, and medicine.


PENDAHULUAN

Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum) disebut dengan anggrek merpati karena

bentuk bunganya yang mirip dengan Merpati yang sedang terbang, anggrek ini bisa bertahan

hidup dimana saja baik dataran tinggi hingga dataran rendah anggrek ini berwarna putih

dengan corak kuning di bibirnya dan memiliki aroma yang sangat khas. Anggrek merpati

terkenal karena sifat pembungaannya yang singkat, terhadap ketahanan mekar bunga

anggrek, anggrek merpati merupakan anggrek dengan ketahanan mekar bunga terpendek

yaitu satu hari. Anggrek merpati merupakan salah satu jenis anggrek yang pembungaannya

memerlukan stimulasi kondisi lingkungan berupa suhu dingin. Temperatur yang dingin akan

merangsang organ bunga-sekalipun harumnya yang semerbak di setiap pagi dan memiliki

akar yang panjang yang membulat berbentuk seperti bulb pada bagian bawahnya memberikan

kesan ‘membengkak’ menjadi ciri khas tersendiri dari bunga ini spesies anggrek yang umum

ditemukkan di Asia Selatan dan Asia Tenggara, merupakan anggrek epifit tropis yang dapat

dengan mudah ditemukkan di pohon-pohon di sepanjang pinggir jalan penumbuhannya

biasanya dipicu oleh penurunan suhu.


Tanaman anggrek sendiri sering menjadi pilihan masyarakat dalam menambah

kecantikan rumah sebagai tanaman hias juga sering menjadi obat alternatif yang digunakan

masyarakat karena dipercaya mempunyai banyak khasiat, berbagai manfaat yang digunakan

sebagai obat tradisional yang dapat berperan sebagai obat anti-radang, anti-mikroba,

anti-kanker, anti-oksidan, antipiretik, anti diabetes, anti alergi, anti-penuaan, penyembuh

luka, dan meningkatkan imun tubuh. Negara Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, dan Tibet.

Masyarakat lokal India, Sri Lanka, Papua New Guinea, Malaysia, dan Indonesia sering

memanfaatkan anggrek sebagai obat batuk, sakit telinga, kurap, pendarahan pada bagian

infeksi. Penelitian terhadap bunga anggrek dari genus dendrobium sebagai obat juga sudah

banyak dilakukan, mengetahui dengan hasil efek sitoksisitas ekstrak etanolik daun dan

pseudobulp dendrobium crumenatum swarz terhadap sel kanker yang sudah diuji coba

terbukti ampuh.


PENUTUP

Pemanfaatan anggrek merpati berpotensi menjadi obat anti kanker memerlukan

pengujian atau penelitian yang lebih lanjut dan kompleks. Inventaris anggrek merpati

memiliki peluang menjadi obat anti-kanker karena mengandung fitokimia yang berguna

menjadi antibodi, selain itu upaya konservasi anggrek bisa dilakukan untuk mencegah

anggrek dari kepunahan, dan juga kegiatan penelitian pengembangan dan pemanfaatan

koleksi anggrek sebagai tanaman obat untuk meningkatkan pemaksimalan anggrek sebagai

obat herbal.


---

Salam Peneliti Muda!

Untuk hasil karya yang lebih lengkap dapat menghubungi:

Instagram: @ukmpenelitianunila

Email: ukmpenelitianunila@gmail.com / ukmpunila@gmail.com

Youtube: UKM Penelitian Unila

Tiktok: ukmpunila

0 comments:

Posting Komentar

Postingan Populer